Berita Semarang

Bank Sampah Ngudi Lestari Semarang Wujudkan Mimpi Berhaji Nasabah Lewat Tabungan Emas Pegadaian

Kegiatan memilah dan menabung sampah membuat nasabah Bank Sampah Ngudi Lestari, Kelurahan Tinjomoyo, Kota Semarang, mampu menabung emas.

Penulis: yayan isro roziki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/YAYAN ISRO ROZIKI
Pengurus Bank Sampah Ngudi Lestari menunjukkan buku tabungan bank sampah program 'Memilah Sampah Menabung Emas' dan kursi dari limbah botol plastik, di Kantor Bank Sampah Ngudi Lestari, Tinjomoyo, Kota Semarang, Selasa (1/10/2024). 

Melalui kegiatan memilah dan menabung sampah, anggota Bank Sampah Ngudi Lestari, Kelurahan Tinjomoyo, Kota Semarang, berhasil mengumpulkan tabungan emas di Pegadian lebih dari 200 gram.
 
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sampah yang telah dipilah sesuai jenisnya terlihat menumpuk di petak bangunan gudang Bank Sampah Ngudi Lestari di Jalan Karangrejo Selatan VI, RT 01/RW VII, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Selasa (1/10/2024).

Tampak di antaranya, tumpukan kardus bekas, botol plastik bekas minuman, juga kertas.
 
Sementara, di dalam ruang kantor Bank Sampah, ada seperangkat meja dan kursi berwarna merah yang terbuat dari hasil daur ulang sampah dengan konsep ecobrick.

Botol-botol bekas minum kemasan 600 mililiter (ml) diisi sampah-sampah anorganik kemudian ditata sedemikian rupa sehingga terbentuklah seperangkat meja dan kursi.

Ini merupakan satu di antara hasil olahan sampah yang dilakukan Bank Sampah Ngudi Lestari.

Tak hanya digunakan sendiri, produk ecobrick tersebut juga dijual kepada peminat.

Per paket meja dan kursi tersebut dijual seharga Rp1,25 juta.

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) cum mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi), pernah membeli 10 paket meja dan kursi karya Bank Sampah Ngudi Lestari.

Ketua Bank Sampah Ngudi Lestari, Umi Nasiah, bercerita, mulanya, bank sampah ini berbentuk Dasa Wisma (Dawis) pada 2018, dengan anggota hanya beberapa orang.

Kelompok Dawis memilah dan mengumpulkan sampah di RW, sebagai bentuk kesadaran lingkungan.
 
"Kemudian, pada 2019, ada program bantuan dari Pegadaian, kami mengajukan proposal. Dari sekian banyak yang mengajukan, kami yang terpilih mendapatkan bantuan," ucapnya, Selasa (1/10/2024).
 
Melalui dana corporate social responsibility (CSR) Pegadaian dalam program 'Memilah Sampah Menabung Emas' tahun 2019, Bank Sampah Ngudi Lestari mendapat berbagai bantuan.

Di antaranya, pembangunan gedung seluas 4x7 meter dan sarana prasarana senilai total Rp382,5 juta.

Serta, mesin pencacah, gerobak dan peralatan lain senilai Rp22,8 juta.
 
"Kami bank sampah pertama yang menjadi binaan Pegadaian di Semarang," ucapnya.
 
Sekretaris Bank Sampah Ngudi Lestari, Aniek Setyorini mengatakan, nasabah bank sampah di tempatnya berasal dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat, misalnya lembaga pendidikan, mahasiswa, hingga karyawan dan Aparatur Sipil negara (ASN), serta tak terbatas di lingkungan kelurahan setempat.

Lembaga pendidikan Singapore Intercultural Schools (SIS) Semarang, termasuk di antara nasabah mereka.
 
"Ada juga mahasiswa Undip, karyawan SMP Karangturi, dan lainnya," tuturnya.
 
Aniek mengungkapkan, saat ini, nasabah aktif Bank Sampah Ngudi Lestari mencapai 217 nasabah.

Sebelumnya, bank sampah ini sempat mengelola lebih dari 317 nasabah.
 
"Saat Covid melanda, jumlah nasabah turun cukup banyak karena berbagai faktor," katanya.

Tabungan Emas untuk Biaya Sekolah hingga Berhaji

Dari ratusan nasabah tersebut, Bank Sampah Ngudi Lestari berhasil meraup lebih dari 200 gram tabungan emas di Pegadaian.

Total emas yang dikumpulkan para nasabah tersebut, terhitung sejak Bank Sampah Ngudi Lestari resmi berdiri hingga akhir September 2024.
 
"Satu orang ada yang bisa ngumpulin lebih dari 3 gram emas," beber Bendahara I Bank Sampah Ngudi Lestari, Novi Triana Juliastuti.
 
Novi menuturkan, memang ada sebagian kecil dari tabungan emas tersebut yang telah diambil dan diuangkan oleh nasabah untuk berbagai keperluan. Misalnya, untuk membayar SPP anak sekolah atau menambah biaya kuliah.
 
Di sisi lain, saat ini, terdapat tiga nasabah yang telah mendaftarkan diri untuk berangkat ibadah haji melalui program 'Pembiayaan Porsi Haji dan Arrum Haji Pegadaian'.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved