Berita Nasional
Tanggapan KH Marzuki Mustamar Ceramahnya Ditolak FPI : Yang Ajak Jemaah Asah Golok Bukan Saya
Padahal ia merasa ceramahnya tidak pernah mengajak orang bermusuhan, menyesatkan atau mengkafirkan orang lain
Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SURABAYA- KH Marzuki Mustamar sempat ditolak kehadirannya sebagai penceramah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Huda, Tenggumung, Surabaya.
Pengajian digelar pada Sabtu (28/9/2024) malam.
Dalam surat yang beredar di medsos, Front Persaudaraan Islam (FPI) menyatakan mendukung Ta'mir Masjid Al Huda Tenggumung Surabaya dalam mengadakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Namun mereka menolak kehadiran KH Marzuki Mustamar sebagai penceramah di acara tersebut dengan dalih demi menjaga keamanan Kota Surabaya.
Merespon penolakan FPI, Banser Surabaya pasang badan. Panitia pun tetap menggelar pengajian dengan mendatangkan KH Marzuki Mustamar sesuai rencana.
Baca juga: FPI Tolak Ceramah KH Marzuki Mustamar di Surabaya, Panitia Tetap Nekat Ini yang Terjadi
Hanya pengamanan acara keagamaan itu diperketat, khususnya dari Banser. Ratusan anggota Banser disiagakan untuk mengamankan dan mengawal kegiatan tersebut.
Pengajian maulid dengan mendatangkan KH Marzuki Mustamar pun berhasil digelar sampai akhir tanpa ada gangguan.
KH Marzuki Mustamar sendiri merasa aneh mengapa FPI sampai menolak ceramahnya. Seakan, kata dia, kehadirannya bisa merusak perdamaian.
Padahal ia merasa ceramahnya tidak pernah mengajak orang bermusuhan, menyesatkan atau mengkafirkan orang lain yang mengancam toleransi.
Ia juga tidak pernah mengajak jemaah untuk mempersiapkan senjata untuk berperang.
"Seakan kehadiran saya merusak perdamaian.
Apa saya mengajak bermusuhan. Apa saya mengkafirkan orang lain. Apa saya menyesatkan orang lain. Apa saya mengajak jemaah untuk asah golok mempersiapkan senjata. Seingat saya, saya gak pernah, " katanya
Baca juga: KH Imaduddin Bongkar Kronologi Pencangkokan Nasab Baalwi di Ponpes Al Huda Kebumen
Kalau FPI khawatir ceramahnya menimbulkan kekisruhan, ia justru balik menanyakan siapa sebenarnya, apakah dia atau pihak mereka yang gampang sekali kisruh atau sensitif.
"Saya ingin bertanya seperti itu andai bisa bertemu mereka, " katanya
Marzuki menandaskan, yang dalam ceramahnya mengajak orang untuk mengasah golok, mengkafirkan orang, men-toghut-kan Pancasila, menyebut Pancasila ada di pantat Bung Karno, istana presiden sebagai istana iblis, mengatakan presiden goblok hingga mencela Gusdur buta mata buta hati, bukan lah dirinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.