Berita Kebumen
KH Imaduddin Bongkar Kronologi Pencangkokan Nasab Baalwi di Ponpes Al Huda Kebumen
KH Imaduddin Utsman Al Bantani menghadiri Haul KH Mahfudz Chasbulloh di Ponpes Al Huda Jetis Kebumen
Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN- KH Imaduddin Utsman Al Bantani menghadiri Haul KH Mahfudz Chasbulloh di Ponpes Al Huda Jetis, Kutosari Kebumen, Senin (9/9/2024).
Ulama muda NU asal Banten itu menjadi pembicara utama dalam pengajian tersebut. Kiai yang populer karena tesisnya yang membatalkan nasab para habaib itu disambut ribuan jemaah dan pendukungnya.
Sejak di perjalanan, Imaduddin mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan. Pengajian yang disertai sesi tanya jawab itu berlangsung sukses dan lancar.
Jemaah antusias melontarkan beragam pertanyaan ke pimpinan Ponpes di Kresek Tangerang tersebut.
Baca juga: Susunan Pemain Indonesia vs Australia: Justin Hubner Turun sejak Menit Awal, Thom Haye Cadangan
Sejumlah pertanyaan dari jemaah kebanyakan menyoal isu nasab Baalwi yang masih hangat dibicarakan akhir-akhir ini.
Imaduddin menganggap perdebatan soal nasab Baalwi sebenarnya telah selesai. Sebab diskursus itu sudah mencapai kepada kesimpulan bahwa para habaib bukanlah keturunan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diyakini umat selama ini.
Imaduddin menyampaikan, Ahmad bin Isa yang selama ini diklaim sebagai ayah Ubaidillah, leluhur Baalwi memang terkonfirmasi sebagai keturunan Rasulullah dari sumber data yang ada.
Tetapi ia tidak menemukan bukti bahwa Ubaidillah adalah anak dari Ahmad bin Isa yang menyambung ke Rasulullah.
Tidak ada kitab sezaman atau yang berdekatan yang membuktikan Ahmad bin Isa yang wafat pada 345 Hijriah memiliki anak bernama Ubaidillah.
"Dari kitab-kitab sejarah yang ada di Saudi, Irak, Mesir dan Yaman pada abad ke 5 ke 6 gak ada. Katanya Imam Mujtahid Mutlak, tapi gak ada beritanya di kitab sejarah, " katanya
Tidak adanya kitab sezaman atau yang berdekatan yang memberitakan soal sosok Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa menunjukkan nasab baalwi adalah hasil cangkokan.
Baca juga: Jeruji Penjara Bukan Penghalang Cinta, Kisah Napi di Kedungpane Nikahi Kekasihnya di Lapas
Alih-alih kitab sezaman, Imad justru menemukan fakta bahwa penyebutan Ubaidillah sebagai anak Bin Isa dan seterusnya sampai ke Rasulullah baru ditemukan pada kitab yang ditulis di Abad ke 9 Hijriah.
Padahal, selama kurang lebih 550 tahun sejak Ahmad bin Isa wafat, nama Ubaidillah tidak pernah diberitakan dalam kitab nasab maupun sejarah.
Dari abad ke 9 Hijriah itu lah, silsilah baalwi yang disebutnya palsu itu terus dibangun dan dikutip pada kitab-kitab generasi selanjutnya.
Hingga dalam perjalanannya sampai sekarang, berawal dari berita yang ditulis dalam kitab karangan internal baalwi pada Abad ke 9 Hijriah itu, klan baalwi yang kemudian bergelar habib menjadi mashur di masyarakat sebagai keturunan Nabi. Termasuk di Indonesia.
Hasil penelitian ilmiah Imaduddin ini diperkuat dengan hasil tes DNA sejumlah habib yang ternyata berhaplogroup G.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.