Berita Wonosobo
Sosialisasi 8 Fungsi Keluarga Bakal Digiatkan di Wonosobo, Cegah Kekerasan pada Perempuan dan Anak
Pemkab Wonosobo bakal menggiatkan sosialisasi 8 fungsi keluarga agar diterapkan di setiap keluarga guna mencegah kekerasan kepada perempuan dan anak.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Wonosobo pada Januari-September 2024 mencapai 48 kasus.
Dalam kasus tersebut, 13 kasus di antaranya merupakan kasus kekerasan seksual.
Kepala Bidang Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak pada DPPKBPPPA Wonosobo, Iin Khusani Mariah mengatakan, secara data, angka ini menurin dibanding satu tahun pada 2023.
Tahun lalu, DPPKBPPPA Wonosobo mencatat ada 99 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan jenis kasus kekerasan seksual sebanyak 28 kasus.
Hanya saja, data ini belum bisa menggambarkan kondisi riil di lapangan.
Menurutnya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bak gunung es.
"Kalau dari sisi kami, kekerasan itu seperti fenomena gunung es, jadi apa yang ada di kami belum menggambarkan sebenarnya yang terjadi di masyarakat."
"Bisa jadi, banyak yang tidak melaporkan kejadian itu karena mungkin masih batas 'oh saya masih bisa mengatasi, kalau dilaporkan nanti suami masuk penjara nanti gimana'," ucapnya saat dihubungi, Selasa (17/9/2024).
Baca juga: Serunya Menikmati Hamparan Kebun Teh Tambi Wonosobo dari Gondolo, Hanya Ada di De Sikatok
Menurut Iin, seluruh laporan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak di Wonosobo akan dicatat dalam Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA).
Aplikasi ini akan mendata secara detail kasus kekerasan perempuan dan anak yang dilaporkan by name, by address, sampai tindakan pendampingan yang dilakukan.
Perkuat Fungsi Keluarga
Iin mengatakan, data yang diterima, pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak terbanyak merupakan orang terdekat, bahkan masih dalam lingkup keluarga.
Maka dari itu, memperkuat fungsi keluarga benar-benar harus dikampanyekan.
Dikatakannya, ada delapan fungsi keluarga yang harus disosialisasikan agar bisa muncul di setiap keluarga di Wonosobo, meliputi fungsi agama, cinta kasih, reproduksi, ekonomi, sosial budaya, perlindungan, pendidikan, dan lingkungan.
"Gerakan cinta keluarga ini akan kita masifkan agar keluarga di Kabupaten Wonosobo itu menerapkan guna mencegah terjadinya kekerasan," jelasnya.
Baca juga: Dieng Wonosobo Macet, Diserbu Wisatawan yang Ingin Habiskan Libur Panjang Akhir Pekan
Dalam upaya mencegah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas PPKBPPPA Kabupaten Wonosobo juga menggandeng beberapa pihak untuk bersama-sama mencegahnya.
Buntut Sopir Bus Wonosobo Tolak Pikap Angkut Penumpang, Polres Wonosobo Terjunkan Unit Turjawali |
![]() |
---|
Pikap Bawa Penumpang ke Dieng dan Basecamp Gunung Buat Sopir Bus Wonosobo Meradang, Ini Janji Polisi |
![]() |
---|
Emosi Ditegur Istri Gara-gara Membonceng Perempuan Lain, Suami di Wonosobo Ancam Pakai PIsau |
![]() |
---|
Inovasi Pragati di Wonosobo, Gelang Getar Ajaib Bantu Anak Tuli Kuasai Panggung Tari |
![]() |
---|
Taklukkan Dinginnya Dieng, 1.700 Pelari Lintas Negara Jajal Rute Ekstrem Sambil Berdonasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.