Berita Jateng

20 UMKM Jateng Go Internasional, Pemprov Pertemukan dengan Pembeli Luar Negeri

Sebanyak 20 UKMM itu berasal dari 11 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Produk UMKM yang dipamerkan pun beragam.

ist/dok pemprov jateng
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana. Pemprov Jateng terus melakukan pendampingan terhadap UMKM sehingga bisa go internasional. 20 UMKM di Jateng diberangkatkan ke Bali untuk bertemu calon pembeli dari luar negeri. 

"Mereka sudah layak dan siap dipertemukan dengan buyer (pembeli) dan Konsulat Jendral (Konjen) dari 32 negara," tegasnya.

Dari 32 Konjen yang akan dihadirkan dalam kegiatan kontak bisnis tahun 2024 ini, di antaranya yakni Australia, Amerika, Britania Raya, Denmark, Finlandia, Korea Selatan, Spanyol, Swiss, Tunisia bahkan Russia.

Para pelaku UMKM itu juga dipertemukan buyer (pembeli) dari dalam maupun luar negeri.

Sejumlah buyer luar negeri yang akan hadir diantaranya dari India, Hungaria, Austria, Perancis dan Brazil.

Nilai Ekspor UMKM

Eddy mengatakan, kontak bisnis di tahun 2024 ini menargetkan peningkatan omzet dari tahun 2023.

Saat itu, terjadi delapan MoU dengan nilai total Rp25 miliar serta kontak bisnis secara face to face sebesar Rp299 juta.

"Tahun ini harapannya meningkat, dengan target Rp35 miliar.

Karena tahun ini kami mendatangkan banyak buyer serta menghadirkan UMKM yang sudah terkurasi secara ketat," ujarnya.

Baca juga: Pelaku UMKM di Jepara Difasilitasi Biar Bisa Ekspor, Bebas Biaya Impor

Dengan kegiatan itu, lanjut dia, nilai ekspor UMKM di Jawa Tengah mengalami peningkatan.

Pada 2022, nilai ekspor UMKM Jateng mencapai Rp 206 miliar ke 32 negara.

Sejumlah produk unggulan yang bisa menembus pasar internasional meliputi batik dan tekstil, produk pertanian seperti kopi, teh dan rempah, hingga produk perikanan yang mengasilkan berbagai macam hasil laut.

"Faktor pendukungnya seperti keunggulan bahan baku lokal, sumber alam dan bahan baku yang melimpah, dukungan infrasturuktur dan pemerintah, serta pertumbuhan perkembangan teknologi digital dalam memasarkan produk," ucapnya.

Dinkop dan UMKM Jateng mencatat, sampai dengan Triwulan II tahun 2024 jumlah binaan mencapai 191.689 UMKM.

Rinciannya UKM produksi/non pertanian sebanyak 74.203, UKM Pertanian 28.520, UKM perdagangan 67.210 dan UKM Jasa 21.756.

Eddy mengatakan, UMKM Jateng berkontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved