Berita Demak

Identitas Jenazah Perempuan Bertato di Demak Terungkap: Remaja dari Ambarawa, Hilang Sejak 1,5 Bulan

Identitas jenazah perempuan bertato kupu-kupu yang ditemukan di Guntur, Demak, terungkap, remaja bernama Anna Setiyani dari Ambarawa, Semarang.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rika irawati
ISTIMEWA
Petugas menyerahkan jenazah perempuan bertato kupu-kupu yang ditemukan tewas di Demak, Jateng, Rabu (17/7/2024), ke pihak keluarga, Kamis (18/7/2024). Perempuan tersebut teridentifikasi sebagai Anna Setiyani (15), warga Ambarawa, Kabupaten Semarang. 

Kuswanto pun berharap, pembunuh Anna segera tertangkap.

"Saya berharap, pelaku segera ditangkap dan cepat diadili," ujarnya.

Jenazah Anna kemudian diserahkan polisi ke keluarga untuk dibawa pulang ke rumah duka dan dimakamkan.

Periksa Teman Korban

Kasat Reskrim Polres Demak AKP Winardi menjelaskan, pihaknya masih mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengungkap kasus pembunuhan Anna.

Menurut Winardi, polisi telah memintai keterangan sejumlah saksi, di antaranya, teman korban.

"Pada saat keluar (rumah terakhir) itu bersama dengan teman yang berada di wilayah lain. Kebetulan, berdua dengan temannya, yang saat ini sudah kami mintai keterangan," ungkapnya, Jumat.

Pukulan di Kepala

Sebelumnya, Winardi mengatakan, ditemukan sejumlah bekas luka penganiayaan di tubuh korban.

Beberapa bekas luka tersebut didominasi dari tumbukan benda tumpul.

Ada juga bekas sulutan rokok pada pundak belakang korban.

"Untuk luka tumbukan benda tumpul, di kepala bagian belakang sebelah kiri, terus mata sebelah kiri, rahang, dada, dan di pundak belakang ada sulutan rokok," ujar Winardi, Kamis (18/7/2024).

Baca juga: Pengusaha Pertanian Satriyo Seno Surono Siap Ramaikan Pilkada Demak, Janji Tuntaskan Persoalan Rob

Terkait penyebab kematian, Winardi mengatakan, terjadi kerusakan pada tengkorak yang menyebabkan kerusakan pada otak.

Hal ini diketahui berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah korban.

"Juga karena benturan benda tumpul, pecah pada bagian tengkorak sehingga menyebabkan kerusakan pada otak. Itu yang menyebabkan kematian pada korban," jelas Winardi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved