Berita Semarang
Keputusan Disdikbud Jateng Anulir Poin Piagam Diduga Palsu Bikin Sakit, Orangtua Siap Gugat ke PTUN
Keputusan Disdikbud Jateng menganulir poin piagam marching band diduga palsu di PPDB Jateng dinilai telah melukai calon siswa baru.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: rika irawati
Namun, sang pelatih hanya mengatakan bingung.
"Waktu itu jawabannya ga tahu, bingung. Kami meminta pelatih itu bertemu dengan orangtua untuk menjelaskan kondisi piagam, jawabannya bingung," tuturnya.
Setelah itu, para orangtua siswa tidak pernah bertemu dengan pelatih marching band. Pelatih itupun lari dari tanggung jawab.
"Kenapa Anak-anak kami yang kena?" tanyanya.
Ia mengatakan, beberapa orangtua masih bertahan dan berharap anak mereka diterima di sekolah yang dituju.
Beberapa orangtua lain mencari sekolah lain untuk anak-anaknya.
"Luka pasti dan ada beberapa anak-anak yang punya bayangan tidak usah sekolah di mana-mana. Tidak bisa sekolah di negeri karena sertifikasi itu melekat terus di anak-anak," ujarnya.
Namun demikian, Indah masih berharap, para siswa itu masih mendapatkan haknya dan tidak dianulir agar bisa mengikuti daftar ulang.
Sebab, hingga hari ini, nama mereka masih ada di dalam daftar PPDB.
"Cuma ada tanda bintang, itu artinya, dalam juknis tidak mengikuti daftar ulang. Karena tanggal 11 dan 12 Juli anak-anak tidak bisa daftar ulang karena di blok," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, baru mengetahui perkara itu sejak orangtua siswa mendatangi kantor gubernuran.
Saat itu, Ita, sapaannya, hendak ke luar kota sehingga tidak bisa mendampingi bertemu Pj gubernur Jateng.
"Kami menugaskan Pak Bambang selaku Kadisdik untuk mendampingi. Memang saat itu belum ada titik temu karena pemahaman orangtua dan panitia PPDB berbeda," tuturnya.
Ita mengatakan bahwa telah ada keputusan PJ Gubernur bahwa piagam para siswa itu dianulir.
Baca juga: Tak Terpengaruh Poin Dikurangi, 7 Calon Siswa Baru Pengguna Piagam Diduga Palsu Lolos PPDB Jateng
Namun, saat pertemuan dengan orangtua, dirinya melihat banyak dari mereka yang tidak mempersalahkan hal itu.
Gambar Jolly Roger Hiasi Jalanan Kampung Semarang Jelang HUT RI: Kreativitas, Bukan Pemberontakan |
![]() |
---|
Petugas Damkar Selamatkan Kambing Nyemplung Sumur di Margoyoso Tambakaji |
![]() |
---|
Pevoli Cantik Upgris Idolakan Megawati Ini Bidik Emas di Porsenasma 2025 Madiun |
![]() |
---|
Geram Aipda Robig Masih Terima Gaji, Keluarga Gamma Minta Polda Jateng Segera Gelar Sidang Banding |
![]() |
---|
Dana Rp 25 Juta untuk Setiap RT di Semarang Sudah Bisa Dicairkan, Cek Syaratnya Supaya Tak Ditolak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.