Berita Cilacap
Sedekah Laut di Cilacap Berlangsung Meriah, 9 Jolen Dilarung ke Segara Kidul
Dalam Festival Nelayan ini, acara sedekah laut tidak hanya ditandai dengan pelarungan jolen saja, akan tetapi juga dipadukan dengan kirab budaya.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada tuhan, Pemerintah Kabupaten Cilacap dan DPC HNSI Cilacap mengadakan prosesi adat sedekah laut. Jumat (12/7/2024).
Seperti tahun sebelumnya, di tahun 2024 ini sedekah laut kembali dikemas dalam Festival Nelayan.
Dalam Festival Nelayan ini, acara sedekah laut tidak hanya ditandai dengan pelarungan jolen saja, akan tetapi juga dipadukan dengan kirab budaya.
Total ada 9 jolen yang dilarung oleh nelayan ke segara kidul dalam gelaran tradisi sedekah laut kali ini.
Sembilan jolen itu berasal dari 8 kelompok nelayan di sekitar Cilacap kota seperti kelompok nelayan Sentolo Kawat, Sidakaya, PPSC, Donan, Tegalkatilayu, Pandanarang, Kemiren dan kelompok nelayan Lengkong.
Baca juga: Bukannya Untung, Pencuri di Semarang Dihajar Warga saat Tawarkan Rokok Hasil Curian di Warung
Kemudian ada 1 buah jolen utama atau biasa disebut jolen tunggul yang dibuat oleh DPC HNSI Cilacap yang diserahkan kepada Pemkab Cilacap.
Jolen-jolen tersebut berisi bermacam-macam sesaji yang lengkap dengan ube rampenya seperti kepala kerbau, kepala kambing, ayam utuh, buah, sayur, jajanan pasar, kain, tumpeng dan sesaji lainnya.
"Dalam Festival Nelayan tahun 2024 itu ada 9 jolen dari 8 kelompok nelayan dan HNSI yang dilarung.
Kemudian ditambah ada 1 gunungan dari Polresta Cilacap untuk diperebutkan di Pantai Teluk Penyu," kata Parjo HP Wakil Ketua 1 DPC HNSI Cilacap kepada Tribunbanyumas.com
Disebutkan Parjo bahwa prosesi adat sedekah laut di Cilacap sendiri berlangsung selama dua hari yakni pada Kamis Wage (11/7) dan Jumat Kliwon (12/7).
Di hari pertama, prosesi adat dimulai pada pagi hari dengan ziarah ke makam Karangbandung yang ada di sebelah timur Pulau Nusakambangan.
Selanjutnya pada malam hari, para nelayan bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Cilacap dan Pemkab Cilacap mengadakan acara tasyakuran di Pendopo Wijayakusuma Cakti.
Keesokan harinya tepatnya di hari Jumat Kliwon di Pendopo Bupati dilakukan upacara serah terima jolen dari Pj Bupati Cilacap kepada nelayan untuk selanjutnya dilarung ke lautan.
Namun sebelum dilarung, 9 jolen dan 1 gunungan itu diarak terlebih dahulu sejauh 3 kilometer dari Pendopo Bupati menuju Pantai Teluk Penyu.
Rutenya yakni melalui Jl. Ahmad Yani, Jl. Sutoyo, Brug Menceng, Jl. Laut dan THR Teluk Penyu.
Baca juga: Kegiatan Sandiaga Uno Hari Ini di Purbalingga, Lari Pagi Sejauh 7 Kilometer dengan Komunitas
Sesampainya di Pantai Teluk Penyu kembali dilakukan upacara adat serah terima jolen untuk kemudian jolen dilarung ke segara kidul.
Parjo mengungkapkan bahwa usai dilakukan pelarungan jolen, pada siang hari masing-masing kelompok nelayan tersebut mengadakan ruwatan.
"Malam harinya di tiap-tiap kelompok nelayan akan digelar hiburan berupa pagelaran wayang kulit semalam suntuk," kata Parjo.
Ditemui seusai acara, Parjo bersyukur sedekah laut tahun ini berjalan dengan lancar dan tentuya begitu meriah dengan membludaknya para penonton baik di Pendopo maupun di Pantai Teluk Penyu.
Usai digelarnya sedekah laut ini, ia berharap kedepannya nelayan di Cilacap dapat selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam melaut dan tentu diberikan rejeki yang berlimpah.
Gelaran tradisi sedekah laut tahun 2024 ini tentunya begitu menyedot animo masyarakat.
Bahkan penonton sedekahnlaut tahun ini lebih banyak apabila dibandingkan dengan sedekah laut tahun 2023 kemarin.
Puluhan ribu masyarakat nampak memadati kawasan Pendopo Bupati dan Pantai Teluk Penyu sejak pagi.
Mereka bukan hanya masyarakat kabupaten Cilacap, namun juga masyarakat dari luar kota seperti Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara hingga Pangandaran.
Salah satunya Rino Widianto (53) warga Kemangkon, Purbalingga.
Dia sengaja memboyong istri dan kedua anaknya untuk menyaksikan secara langsung gelaran sedekah laut yang hanya diadakan setahun sekali ini.
Baca juga: Mahasiswa UMP Ciptakan Kursi Ajaib untuk Ibu Menyusui, Bisa Memijat dengan Musik Relaksasi
Menurut Rino, gelaran sedekah laut di Cilacap selalu ramai dan berlangsung meriah setiap tahunnya.
"Setiap tahun saya selalu nonton disini (read Pantai Teluk Penyu) karena ini momen langka, tradisi yang cuma bisa kita lihat sekali dalam setahun," kata Rino.
Momen menyaksikan sedekah laut menurut Rino juga sebagai cara dia mengenalkan prosesi adat kepada anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.
"Kebetulan anak-anak masih libur sekolah jadi saya ajak biar mereka sedikit banyak tahu bahwa ada tradisi ini," ungkapnya. (pnk)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.