Berita Tegal

2 Kampus Merger Jadi Universitas Muhammadiyah Tegal: Terakreditasi B, Buka Kelas Online

STIKes dan Politeknik Muhammadiyah Tegal merger menjadi Universitas Muhammadiyah Tegal.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
Istimewa/Dok PDM Kabupaten Tegal
Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Tegal atau UM Tegal di Jalan Raya Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Universitas Muhammadiyah Tegal merupakan penggabungan dari STIKes Muhammadiyah dan Politeknik Muhammadiyah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Dua kampus di Tegal,  Jawa Tengah (Jateng), merger menjadi Universitas Muhammadiyah (UM) Tegal.

Dua kampus tersebut adalah STIKes Muhammadiyah dan Politeknik Muhammadiyah.

Kampus yang telah menerima mahasiswa itu terakreditasi B dan membuka kelas kuliah secara online.

Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UM Tegal, Ahmad Bukhori mengatakan, penggabungan dua kampus ini sesuai Surat Keputusan (SK) Kemendikbud Riset dan Teknologi Nomor 407/E/O/2024.

"Pendirian kampus ini berawal dari kesadaran bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan Muhammadiyah di Tegal."

"Selain itu, salah satu yang menjadi tolak ukur adalah jumlah mahasiswanya yang saat ini masih sedikit, sehingga memang cukup berat untuk aktivitas perguruan tinggi," ungkap Ahmad Bukhori, Kamis (11/7/2024).

Saat ini, kampus tersebut masih menggunakan dua alamat yang menjadi lokasi kedua kampus terdahulu.

Yakni, di Jalan Raya Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, yang sebelumnya lokasi STIKes Muhammadiyah Tegal, dan di Jalan Melati Nomor 27, Kota Tegal, tepatnya di depan Stadion Yos Sudarso, yang sebelumnya Politeknik Muhammadiyah Tegal.

Penggabungan dua kampus Muhammadiyah di Tegal ini, menurut Ahmad Bukhori, juga sesuai arahan Majelis Dikti PP Muhammadiyah agar kampus-kampus yang memiliki kendala, digabung dengan kampus lain.

Gayung bersambut, Dikti Kemendikbudristek memiliki program akselerasi atau percepatan penggabungan dua perguruan tinggi menjadi universitas.

Dijelaskan Ahmad Bukhori, proses merger dua kampus ini membutuhkan waktu sekitar 10 bulan.

Dimulai dari proses pengusulan dokumen, telaah administrasi, visitasi, pembinaan, hingga kroscek di lapangan.

Dengan perubahan status kampus ini, pihaknya telah mengusulkan program studi baru, di antaranya S1 Teknik, S1 Hukum, S1 Manajemen, dan S1 Akutansi.

"Dari sekian proses yang kami jalani, alhamdulillah disetujui dan memenuhi syarat penggabungan sehingga SK sudah turun."

"Tapi, untuk program yang lama masih tetap dikembangkan. Ya, semoga ini langkah awal untuk mengembangkan pendidikan Universitas Muhammadiyah Tegal," harapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved