Berita Jateng

Jateng Masih Layak Disebut Lumbung Pangan Nasional?

Anggota DPD RI dari Jateng, Abdul Kholik menyatakan, terjadi penurunan secara terus menerus sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Jateng. 

Budi Susanto/TribunBanyumas.com
Seorang petani tengah mengecek tanaman padi di areal persawahan yang ada di wilayah Kabupaten Batang, beberapa waktu lalu. Produktivitas usaha tani di Jateng terus menurun dalam menyumbangkan perekonomian di provinsi ini. 

Generasi petani semakin uzur, sementara generasi muda enggan meneruskan usaha tani,’’ tegas Kholik.

Baca juga: Lahan Pertanian Semakin Sempit, Petani Gurem di Wonosobo Bertambah 9.409 KK dalam 10 Tahun

Selain itu, lanjut Kholik, kebijakan pemerintah daerah maupun pusat yang tidak menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas, semakin menambah sulit bagi sektor ini untuk berkembang.

Pemerintah daerah cenderung mengejar industrialisasi meskipun sering sekali tanpa daya dukung wilayah yang memadai.

“Kami selaku wakil daerah Jawa Tengah memberikan solusi berdasarkan hasil pengawasan pembangunan dengan program poros pertumbuhan ekonomi agar semakin merata.

Setidaknya dibutuhkan tiga hingga lima kawasan di mana masing-masing kawasan memiliki sektor prioritas terutama sektor pertanian, maritim, maupun pariwisata.

Pengembangan sektor industri diharapkan mendukung tiga sektor tersebut,'' tandas Kholik sembari menyatakan bila pihak Bank Indonesia menyambut baik paparannya yang memberikan solusi untuk mendorong ekonomi yang lebih inklusif dan berbasis potensi wilayah. (*)

Baca juga: Jadi Buruan Pedagang, Ini Rahasia Buah Hasil Pertanian Pegunungan Kendeng Blora Punya Rasa Manis

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved