Berita Cilacap

Berlibur di Pantai Cilacap dan Kebumen? Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter!

BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap kembali memberikan peringatan adanya potensi gelombang tinggi berkisar antara 2,5 - 4 meter.

UNSPLASH/CARL JORGENSEN
Ilustrasi gelombang tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tunggul Wulung Cilacap memberikan peringatan adanya potensi gelombang tinggi berkisar antara 2,5 - 4 meter. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Untuk anda yang ingin berwisata di pantai Cilacap dan Kebumen wajib waspada. BMKG memprediksi terjadi gelombang tinggi hingga empat meter.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tunggul Wulung Cilacap memberikan peringatan adanya potensi gelombang tinggi berkisar antara 2,5 - 4 meter.

Prakirawan BMKG Cilacap, Nurmaya menyebut, daerah-daerah yang diperkirakan terjadi gelombang tinggi seperti di wilayah samudera hindia selatan Jawa Barat meliputi Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.

Baca juga: Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter Hantui Samudera Hindia Selatan Jateng, Termasuk Cilacap dan Kebumen

Kemudian di Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah yakni Cilacap, Kebumen dan Purworejo.

"Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia Selatan Yogyakarta," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (12/6/2024).

Gelombang tinggi itu berpotensi terjadi di perairan selatan dan samudera hindia selatan Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY.

Termasuk perairan selatan dan samudera hindia selatan Kebumen dan Cilacap.

Baca juga: Gelombang Tinggi 4 Meter Ancam Perairan Selatan dan Samudera Hindia Selatan Jateng

BMKG memperkirakan gelombang tinggi itu akan terjadi sejak pagi ini Rabu (12/6/2024) mulai pukul 07.00 WIB hingga Kamis (13/6/2024) besok pukul 07.00 WIB.

Selain di samudera hindia selatan Jawa,  gelombang tinggi juga menghantui perairan selatan Jawa Barat.

Seperti perairan selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.

Kemudian, Perairan Selatan Jawa Tengah meliputi Cilacap, Kebumen dan Purworejo serta perairan selatan Yogyakarta.

Adapun penyebabnya yakni karena angin yang berhembus cukup kencang.

"Saat ini pola angin di Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin 4-20 knot," ungkapnya.

Sementara itu kata Nurmaya, di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya pola angin bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot.

Dengan adanya peringatan potensi gelombang tinggi ini, BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Selain itu BMKG juga meminta agar wisatawan tidak berenang di laut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami juga menghimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan update informasi cuaca maritim BMKG," imbaunya. (*)

Baca juga: Dear Wisatawan, Waspada Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Jateng, Hingga 4 Meter

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved