Berita Jateng

Kriminolog Ungkap Penyebab Banyaknya Kasus Remaja Buang Bayi di Jateng

Kriminolog Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Bambang Joyo Supeno mengatakan, para pelaku pembuangan bayi terhimpit oleh beragam desakan.

pingky anggraeni/Tribun Jateng
Polresta Cilacap tunjukan barang bukti kasus bayi dibunuh dan dibuang di saluran irigasi. Kriminolog ungkap penyebab banyaknya kasus bayi dibunuh atau dibuang di Jateng baru-baru ini. 

Padahal perbuatan kriminal tersebut dapat memberikan dampak panjang terutama dalam segi psikologi pelaku.

Baca juga: Bayi Ditinggal di Teras Rumah Warga Kuningan Semarang, Ada Secarik Kertas Mbak Tolong Jaga Anakku

Pelaku akan merasa trauma sekaligus memiliki rasa bersalah yang akan menghantui seumur hidup.

"Hukuman penjara pun sebenarnya tidak menyembuhkan," bebernya.

Dampak psikis yang dialami pelaku seperti gangguan kualitas hidup di masa mendatang.

"Mereka yang pernah melakukan hal itu sampai sering terjaga saat malam hari ketika tidur karena perasaan bersalah," terangnya.

Baca juga: Identitas Mayat Bayi di Sungai Gemiring Lor Jepara Terungkap, Hasil Hubungan di Luar Nikah

Gangguan tersebut, lanjut dia, adalah cerita dari para pasiennya.

Ia mengungkapkan, sering menghadapi pasien yang mengalami trauma lantaran perbuatannya membuang bayi atau menggugurkan bayi saat di dalam kandungan.

Namun, pasiennya mayoritas membuang bayi untuk tetap hidup sehingga dibuang di tempat seperti panti asuhan, pos satpam dan lainnya.

Bukan ke sungai maupun kebun kosong.

Ia belum pernah menemukan pasiennya sampai tega  membuang bayi hingga meninggal dunia.

"Meskipun begitu sama saja karena dampaknya tetap merugikan," paparnya. (*)

Baca juga: Identitas Mayat Bayi di Sungai Gemiring Lor Jepara Terungkap, Hasil Hubungan di Luar Nikah

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved