Berita Jepara
BPR Bank Jepara Artha Bangkrut, Izin Usaha Dicabut OJK. Pemkab Pastikan Simpanan Nasabah Dibayar LPS
Pemkab Jepara memastikan simpanan nasabah BPR Bank Jepara Artha bakal dibayar LPS setelah izin usaha bank tersebut dicabut OJK.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha PT BPR Bank Jepara Artha setelah terjerat kasus kredit bermasalah, akhir 2023 lalu.
Terkait hal ini, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta nasabah tak khawatir soal simpanan mereka lantaran dana nasabah terjamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Pencabutan izin usaha BPR Bank Jepara Artha itu tertuang dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-42/D.03/2024 tanggal 21 Mei 2024.
Dikutip dari laman OJK, Rabu (22/5/2024), sehubungan dengan pencabutan izin usaha tersebut, kantor BPR Bank Jepara Artha yang beralamat di Jalan A Yani No 62 RT 01 RW 05 Pengkol, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, ditutup untuk umum.
BPR Bank Jepara Artha juga menghentikan segala kegiatan usahanya, terhitung sejak tanggal 21 Mei 2024.
"Penyelesaian hak dan kewajiban PT BPR Bank Jepara Artha akan dilakukan oleh Tim Likuidasi yang akan dibentuk LPS sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku."
"Direksi, Dewan Komisaris, atau Pemilik PT BPR Bank Jepara Artha dilarang melakukan segala tindakan hukum yang berkaitan dengan aset dan kewajiban BPR, kecuali dengan persetujuan tertulis dari LPS," bunyi keputusan OJK.
Baca juga: BPR Bank Jepara Mulai Jual Aset untuk Selamatkan Keuangan, Direktur Nonaktif Ditugasi Tagih Kredit
Sementara, Pj Bupati Jepara Edy memastikan, dana simpanan nasabah yang mencapai Rp2 miliar tak hangus akibat kebijakan ini.
"LPS akan menjamin dana para nasabah. Masyarakat diharap tenang. Bersyukur ada LPS, duit di bank Rp2 miliar akan ditanggung LPS," ujarnya, Rabu.
Edy mengatakan, pasca-putusan OJK tersebut, Pemkab Jepara tak lagi punya kewenangan terkait BPR Bank Jepara Artha.
Saat ini, BPR Bank Jepara Artha ada dalam kewenangan LPS, termasuk aset.
"Semua wewenang operasional BJA ada di LPS. Kami menunggu, pemkab sudah tidak memiliki kewenangan, ditangani oleh LPS," ucapnya.

Menurut Edy, LPS memastikan simpanan nasabah dapat dibayar sesuai ketentuan yang berlaku.
Mereka akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi atas data simpanan dan informasi lain untuk menetapkan simpanan yang akan dibayar ke nasabah.
Rekonsiliasi dan verifikasi tersebut akan diselesaikan LPS paling lama 90 hari kerja atau sampai tanggal 30 September 2024.
Baca juga: Isu BPR Bank Jepara Artha Kolaps, Nasabah Ramai-ramai Tarik Tabungan. Berawal 35 Debitur Bermasalah
Warga Mayong Jepara Tega Bunuh Teman Kencan setelah Memadu Kasih, Tak Punya Duit setelah Kalah Judol |
![]() |
---|
Jepara Art Carnival Pikat Wisatawan Asing, Ada Kostum Jembul Tulakan Hingga Macan Kurung |
![]() |
---|
Hilang 1 Tahun, Lansia Jepara Ditemukan di Madiun. Diduga Jalan Kaki 281 Km |
![]() |
---|
Tujuh Pencopet Beraksi saat Konser HUT Jateng di Alun-alun Jepara, 6 HP Berhasil Diselamatkan |
![]() |
---|
Waduh, Tenda Tamu VIP HUT Jateng ke 80 di Jepara Roboh di Terjang Angin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.