Berita Nasional
TPNPB-OPM Bertanggung Jawab atas Penembakan Danramil Aradide, Minta Warga Non-Papua Angkat Kaki
TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas penembakan dan kematian Danramil Aradide, Kodim 1703-04/Deiyai, Letda Inf Oktovianus Sogalrey.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAYAPURA - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambo mengatakan, mereka bertanggung jawab atas penembakan dan kematian Danramil Aradide, Kodim 1703-04/Deiyai, Letda Inf Oktovianus Sogalrey.
Sebby juga mengumumkan, wilayah Paniai, Papua Tengah, sebagai daerah rawan konflik bersenjata antara TPNPB-OPM kontra aparat gabungan TNI-Polri.
Karena itu, dia meminta warga non-Papua segera angkat kaki dari wilayah tersebut jika ingin tetap selamat.
Hal ini disampaikan Sebby dalam pernyataan tertulis, Jumat (12/4/2024), dikutip dari Tribun-Papua.com.
Oktovianus ditembak di kawasan Pasir Putih, Distrik Aradide, saat hendak mengambil barang kiriman ke pelabuhan.
Sebby menyebut, Oktovianus ditembak di jalan Trans Paniai-Intan Jaya oleh Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya pada Rabu (10/4/2024), pukul 17.00 WIT.
"Komando Daerah Pertahanan XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Operasi TPNPB Mayor Osea Satu Boma bersama pasukannya, masuk menyerang TNI di jalan trans Paniai-Intan Jaya," ungkap Sebby.
Baca juga: KRONOLOGI Danramil Aradide Tewas Diserang OPM: Dihujani Peluru, Tewas karena Luka di Kepala Belakang
Sebby mengimbau masyarakat non-Papua segera angkat kaki meninggalkan wilayah Paniai.
"Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengimbau warga imigran Indonesia segera tinggalkan wilayah Paniai. Jika Anda tidak mengindahkan maka Anda bagian dari Indonesian Security Forces dan akan menjadi target kami," ujarnya.
Dalam foto yang beredar, sejumlah anggota TPBPB-OPM berfoto seusai membunuh Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Tantang Aparat Perang Terbuka
Komandan Operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Osea Satu Boma mengingatkan aparat gabungan TNI-Polri untuk tidak menyisir warga sipil.
Osea menantang aparat gabungan untuk berperang secara terbuka.
Sebab, penembakan yang mereka lakukan bentuk perang tahapan menuju revolusi total, demi merebut kemerdekaan.
"Kami tidak minta uang, jabatan, atau pembangunan dan lain-lain. Namun, (penyerangan) sebagai bentuk perlawanan kami terhadap musuh kami, yaitu TNI-Polri," ujarnya.
Daftar Hari Libur Tanggal Merah September 2025, Ada Long Week End |
![]() |
---|
Disutradarai Eks Gitaris Naff, Film Menjahit Harapan Angkat Kisah Pilu Korban Tragedi Mei 1998 |
![]() |
---|
Bukan Rp 3 Juta per Hari, Penghasilan Anggota DPR Tembus Rp 230 Juta per Bulan |
![]() |
---|
Jejak Karir Kacab Bank BUMN yang Tewas Diculik di Jakarta, Alumni Unsoed dan Mantan Penyiar Radio |
![]() |
---|
Semua Warga Harusnya Jadi Anggota Jika Dana Desa Jadi Penjamin Utang Kopdes Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.