Perang Palestina Israel

AS Upayakan Gencana Senjata Israel dan Hamas, Usulkan Pertukaran Sandera dan Pengiriman Bantuan

Amerika mengusulkan pertukaran sandera sebagaia bagian dari upaya gencatan senjata di tengah konflik Israel dengan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

Editor: rika irawati
AFP/Menahem KAHANA
Tentara Israel memindahkan warga Palestina yang ditahan keluar dari Jalur Gaza, Selasa (21/11/2023), di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Gencatan senjata terus diupayakan di Jalur Gaza dan kini Amerika Serikat tengah mengajukan proposal kepada Israel dan Hamas agar perang bisa dihentikan sementara. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, GAZA - Amerika mengusulkan pertukaran sandera sebagaia bagian dari upaya gencatan senjata di tengah konflik Israel dengan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

Usulan ini kabarnya mulai dipertimbangkan pejabat Israel meski belum ada tanggapan dari pihak Hamas.

Dalam proposal yang diajukan Direktur CIA, Bill Burns, pertukaran sandera ini melibatkan kedua pihak.

Dimungkinkan, pertukaran itu melibatkan 700-800 warga Palestina yang ditahan di penjara dengan 40 sandera di Jalur Gaza.

"Jika berhasil, pertukaran ini akan menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi AS untuk menghentikan pertempuran antara Israel dan Hamas, yang telah memasuki bulan kelima," lapor Channel12 Israel, Senin (25/3/2024).

Jumlah warga Palestina yang akan dibebaskan itu termasuk 100 orang yang ditangkap Israel karena kasus pembunuhan.

"Saat ini, kami merasa 50-50 mengenai peluang untuk mencapai kesepakatan," kata seorang pejabat Israel yang dirahasiakan identitasnya.

Baca juga: Ramadan 2024 di Gaza, Warga Gelar Salat Tarawih Tanpa Penerangan di Dekat Reruntuhan Masjid

Dalam proposal itu, AS juga mengusulkan terkait pengiriman bantuan dan penempatan militer Israel di Jalur Gaza.

Israel juga dikabarkan akan membahas izin pengungsi Palestina untuk kembali ke Jalur Gaza utara.

Kemungkinan besar, laki-laki tidak akan diizinkan kembali ke Jalur Gaza utara, seperti diberitakan The Times of Israel.

Hanya saja, belum ada kesepakatan tas proposal tersebut.

Sebelumnya, juru bicara Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas), Abu Ubaida mengatakan, pertukaran tahanan adalah komitmen mereka.

Dalam pidatonya, Sabtu (23/3/2024) malam, Abu Ubaida mengumumkan terbunuhnya satu sandera Israel akibat kekurangan obat dan makanan.

Abu Ubaida menegaskan, Israel harus segera menyetujui kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata permanen.

"Harga yang akan kami ambil sebagai ganti 5 atau 10 sandera hidup adalah harga yang sama dengan yang akan kita ambil sebagai ganti semua tahanan (Palestina)," kata Abu Ubaida, dikutip dari Al Mayadeen.

Baca juga: Perang di Gaza Utara Makin Panas, PBB Hentikan Pengiriman Makanan

Namun, menurutnya, itu hanya bisa tercapai jika tentara Israel tidak melakukan pengeboman yang membunuh para sandera di Jalur Gaza.

Korban Tewas Mencapai Lebih dari 33 Ribu Orang

Saat ini, agresi Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 masih berlanjut di Jalur Gaza.

Tercatat, ada 32.226 kematian warga Palestina dan 74.518 lainnya terluka sejak saat itu hingga Minggu (24/3/2024).

Sementara, angka kematian di wilayah Israel mencapai 1.147 kasus, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, lebih dari 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu. (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Terima Saran AS, Tukar 800 Warga Palestina dengan 40 Sandera di Jalur Gaza.

Baca juga: Tak Hanya Meningitis, Jemaah Calon Haji 2024 Jateng dan Jatim Wajib Vaksinasi Polio. Ini Tujuannya

Baca juga: MK Terima 227 Permohonan Sengketa Pemilu 2024, Mayoritas Soal Hasil Pileg

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved