Berita Semarang
Modifikasi Cuaca di Langit Pantura Mulai Membuahkan Hasil, Hujan di Kota Semarang Berkurang
Modifikasi cuaca yang dilakukan BNPB membuahkan hasil. Curah hujan di Kota Semarang, Minggu (17/3/2024), mulai berkurang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Modifikasi cuaca yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuahkan hasil.
Curah hujan di Kota Semarang, Minggu (17/3/2024), mulai berkurang.
Meski masih terjadi hujan saat malam hari namun intensitasnya berkurang.
Diketahui, modifikasi cuaca lewat cara menaburkan garam di langit pesisir utara Jawa Tengah, dilakukan sejak Sabtu (16/3/2024) hingga Rabu (20/3/2024).
Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan, teknologi modifikasi cuaca (TMC) diterapkan di seluruh Jawa Tengah.
Prediksi BMKG, Jateng bakal diguyur hujan.
Namun, pada Minggu (17/3/2024) siang, hujan tak menyambangai Kota Semarang.
"Satu pesawat mulai, kemarin (Sabtu, Red), sudah mulai. Ini cuaca tidak hujan, juga salah satu hasil dari TMC."
"Berdasarkan prediksi BMKG, hujan terus di Jateng," paparnya, saat meninjau banjir di Trimulyo, Kota Semarang, Minggu.
Baca juga: Kecamatan Paling Menderita saat Banjir di Semarang, Terparah dan Paling Lama Surut
Suharyanto memaparkan, TMC memang diterapkan untuk menggurangi hujan.
Dia berharap, berkurangnya hujan bisa membantu pengendalian banjir Semarang.
"Besok (Senin, Red), kita lihat (efek) pelaksanaan teknologi modifikasi cuacanya. Mudah-mudahan, banjir Semarang bisa terkendali," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, penerapan TMC sangat membantu dalam penanganan banjir di ibu kota Jawa Tengah.
"Prediksi BMKG, dalam sepekan, cuaca di pesisir pantai utara, hujan," ujarnya.
Baca juga: Modifikasi Cuaca di Langit Pantura Jateng Dimulai, Hari Pertama Disemai 3 Ton Garam
Dengan kondisi Kota Semarang yang tidak diguyur hujan hari ini, pihaknya bisa fokus melakukan penanganan pasca-banjir.
Saat ini, beberapa wilayah yang masih tergenang banjir di antaranya wilayah Trimulyo, Dong Biru, dan Jalan Kaligawe.
"Lainnya sudah susut, termasuk Rusun Kaligawe, sudah kering. Hanya tinggal Jalan Raya Kaligawe sama RSI yang genangannya tinggi. Tlogosari sudah (susut)," paparnya. (*)
Baca juga: Siap-siap, Ganjil Genap di Tol Bakal Diterapkan saat Musik Lebaran 2024. Dipantau ETLE
Baca juga: Banjir Jepara di Desa Dorang Kian Parah, Ketinggian Air Mencapai 2,1 Meter. 382 Warga Mengungsi
11 Ribu Mahasiswa Unnes Ikuti PKKMB 2025, Lebih Mengenal Kampus sebelum Memulai Kuliah |
![]() |
---|
Pemuda Tewas di Tandon Air Siranda Semarang, Lokasi Berjarak 700 Meter dari Mapolda Jateng |
![]() |
---|
Kejari Tolak Upaya Damai 5 Mahasiswa Tersangka May Day Semarang: Belum Ada Kesepakatan dengan Polisi |
![]() |
---|
Dapat Bantuan Operasional Rp25 Juta, RT di Semarang Masih Pungut Iuran Warga. Ini Alasannya |
![]() |
---|
Lupakan Trem! Pemkot Semarang Diminta Fokus Perbaiki Layanan Trans Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.