Berita Pekalongan

Tuntut Pabrik Sepatu Tanggung Jawab atas Banjir Bandang, Warga Wangandowo Pekalongan Blokade Jalan

Warga Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan menuntut pabrik sepatu bertanggung jawab atas banjir bandang yang melanda permukiman mereka.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/INDRA DWI PURNOMO
Puluhan warga Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memblokade jalan utama masuk proyek pembangunan pabrik sepatu di wilayah mereka, Jumat (15/3/2024). Mereka menuntut pihak pabrik bertanggung jawab atas banjir bandang yang melanda permukiman mereka hingga menyebabkan dua orang meninggal dan puluhan rumah rusak. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Puluhan warga Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memblokade jalan utama ke proyek pabrik sepatu di wilayah mereka, Jumat (15/3/2024).

Aksi ini dilakukan setelah tanggul embung pabrik jebol dan mengakibatkan banjir bandang di permukiman yang menewaskan dua orang serta merupakan puluhan rumah warga, Kamis (14/3/2024).

Aksi warga ini membuat truk pengangkut material pembangunan pabrik terhenti.

Dalam aksinya, warga menuntut pihak pabrik ikut membantu membersihkan material lumpur, tanah, batu yang menerjang permukiman.

Ketua RW 01 Desa Wangandowo, Dwi Utomo mengatakan, warga juga meminta pihak pabrik merapikan jalan untuk akses warga.

"Kami meminta adanya tanggung jawab dari perusahaan, pasca-kejadian ini (banjir bandang, Red)," kata Dwi Utomo.

Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Terseret Banjir Bandang di Wangandowo Pekalongan, Air Bah Datang saat Isya

Dwi juga menjelaskan, material longsor dan banjir masih mengotori rumah-rumah warga.

"Kami warga juga menyayangkan terkait statmen perusahaan mengenai bencana ini karena faktor alam. Padahal, ini karena adanya embung yang dibuat di pabrik belum permanen sehingga jebol."

"Para pekerja pabrik sempat ikut kerja bakti tapi hanya sebentar," jelasnya.

Warga yang menggelar aksi kemudian ditemui perwakilan perusahaan.

Perusahaan mengaku siap bertanggung jawab atas semua kejadian ini dan berjanji mengganti semua kerugian korban.

Sementara, Penanggung jawab Social Responsibility PT HAI, Ahmad Nur Husen mengatakan, perusahaan juga menyanggupi mengerahkan pekerja untuk membersihkan material longsor yang masih banyak di jalan hingga rumah warga.

Hal ini pun telah disampaikan kepada warga saat pertemuan.

"Terkait itu, kami menyanggupi semuanya," kata Ahmad Nur.

Baca juga: Penyebab Banjir Bandang di Pekalongan Diduga Karena Pabrik Sepatu, 2 Rumah Hanyut, 20 Rusak Parah

Perusahaan juga sudah membentuk empat tim, terdiri dari tim sosial responsibility, tim investigasi, tim house keeping, dan tim konstruksi untuk memastikan kejadian serupa tak terulang.

"Tim ini akan mengerahkan alat-alat kami yang digunakan dalam masa konstruksi untuk membantu pembersihan akses jalan, rumah, ketika diperlukan."

"Sebelumnya, kami tidak berharap adanya musibah ini tapi karena memang disebabkan intensitas hujan yang sangat tinggi dan tidak terduga juga."

"Kami sudah berusaha bertanggung jawab dengan membentuk tim ini. Ini respon kami, respon cepat kami," imbuhnya.

Ahmad Nur mengungkapkan, tim tersebut bekerja mulai hari ini.

"Kami kerahkan 30-50 pekerja untuk melaksanakan giat pembersihan rumah. Hari ini dan seterusnya kami akan continue sampai dinyatakan oleh warga bahwa ini sudah bersih."

"Sambil itu berjalan, tim investigasi dan tim sosial responsibilty juga tetap berjalan hingga warga bisa menerima apa yang sudah kami berikan, kami bisa sebaik mungkin bertanggung jawab," katanya. (Indra Dwi Purnomo)

Baca juga: Polresta Banyumas Bagikan 700 Paket Takjil Gratis, Sasaran Pengendara di Simpang Kebondalem

Baca juga: Jembatan Comal Pemalang Diperbaiki, Lalu Lintas dari Jakarta ke Semarang Dialihkan Sementara

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved