Berita Kendal

Serangan DBD di Kendal Mengganas: 114 Warga Positif, 13 Pasien Meninggal Dunia

Sebanyak 13 warga Kendal, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD).

Editor: rika irawati
UNSPLASH/STEPHEN ANDREWS
Ilustrasi pasien terbaring di rumah sakit. Kasus DBD di Kendal, Jawa Tengah, mengganas. Dalam dua bulan, terjadi 114 kasus dan 13 warga meninggal dunia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Sebanyak 13 warga Kendal, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD).

Dalam dua bulan ini, Januari-awal Maret 2024, DBD di wilayah tersebut mengganas dan mencatatkan 114 kasus.

Terkait kondisi ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Sugiono mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk menekan kasus yang dipicu gigitan nyamuk tersebut.

Dinas Kesehatan kemudian menindaklanjuti dengan mengumpulkan kepala puskesmas se-Kabupaten Kendal.

Sugiono pun mengajak masyarakat mewaspadai penyebaran demam berdarah dan melakukan pencegahan di rumah.

"Sebenarnya, paling efektif tetap PSN (pemberantasan sarang nyamuk), plus pakai obat anti nyamuk, kelambu, dan lotion anti nyamuk," kata Sugiono, Selasa (5/3/2024).

Baca juga: DBD di Jepara Mengganas: Capai 500 Kasus, 12 Orang Meninggal

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kendal, Bambang Setyawan menambahkan, kelompok kerja penanggulangan demam berdarah (DB) di Kabupaten Kendal, dipimpin Sekda, telah mengadakan rapat koordinasi penanggulangan DBD.

Pemangku kebijakan di wilayah kemudian menggalakkan PSN dan sosialisasi ke masyarakat.

"Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga telah melakukan pendampingan teknis petugas puskesmas dalam penanganan kasus DBD," terang Bambang.

Bambang menegaskan, pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi PSN untuk menekan penambahan kasus demam berdarah.

Baca juga: Istri Dilecehkan, Warga Kendal Emosi Gorok Kakak Ipar di Ngaliyan Semarang

Pihaknya melakukan sosialisasi lewat media sosial, videotron, dan pemasangan baliho tentang kewaspadaan demam berdarah.

"Kami sudah bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informasi Kendal," kata Bambang.

Di samping itu, imbuh Bambang, pihaknya juga melakukan fogging fokus setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi.

"Camat, kades, kepala puskesmas, juga diminta melakukan kegiatan PSN massal di wilayah kerjanya," ujar Bambang.

Pada tahun 2023, kasus DBD di Kendal mencapai 373 kasus dan 29 orang di antaranya meninggal dunia. (Kompas.com/Slamet Priyatin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "114 Warga Kendal Terjangkit Demam Berdarah, 13 Orang Meninggal Dunia".

Baca juga: Meraung-raung sebelum Kerja, Puluhan Pekerja Pabrik Rokok di Bojonegoro Kesurupan Massal

Baca juga: PKB Kirim 2 Wakil, Berikut Daftar Caleg Dapil 2 Diprediksi Melenggang ke DPRD Banjarnegara

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved