Berita Nasional

Mahfud MD Ungkap Upaya Intervensi ke Rektor Imbas Gelombang Kritik Akademisi ke Presiden Jokowi

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengungkap upaya intervensi ke rektor menyusul maraknya gelombang kritik dari akademisi terhadap pemerintahan Jokowi.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD jawab pertanyaan pada diskusi Tabrak Prof! di Kota Semarang, Selasa (23/1/2024) malam. Dalam acara serupa di Sleman, Yogyakarta, Senin (5/2/2024), Mahfud mengungkap adanya intervensi ke rektor-rektor setelah marak gelombang pernyataan sikap mengkritik Presiden Jokowi. 

WA dari Oknum Mengaku Polisi

Sementara, Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto, mengaku diminta seseorang yang memperkenalkan diri sebagai polisi untuk membuat video berisi testimoni mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi.

"Nomor satu, diminta mengapresiasi kinerja Pak Jokowi. Kedua, bahwa pemilu ini mencari penerus Pak Jokowi. Yang ketiga, lupa," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Guru Besar UMS Bersuara, Minta Presiden dan Elit Politik Kembalikan Demokrasi Beradab dan Beretika

Ferdinandus mengatakan, permintaan itu disampaikan melalui pesan Whatsapp.

Oknum polisi itu menghubungi pertama kali pada Jumat (2/2/2024), pekan lalu.

"WA (WhatsApp) dari anggota Polrestabes Semarang atas instruksi Polda Jateng, menghubungi Jumat," kata dia.

Oknum tersebut memintanya membuat video testimoni untuk Jokowi dengan poin-poin yang telah dikirimkan.

"Beliau meminta saya untuk buat video. Tapi saya nggak respons karena kami memang berbeda," ujarnya.

Kemudian, pada Sabtu (3/2/2024), oknum tersebut menghubunginya lagi dengan mengirimkan video-video testimoni dari kampus lain.

"Ini bapak, semuanya sudah ngirim untuk saya kirim ke Kapolda," ucap Hindarto menirukan pesan yang dikirim kepadanya.

Baca juga: Begini Respon Presiden Jokowi setelah Dikritik Akademisi UGM dan UII Yogyakarta

Merasa tak perlu membuat video testimoni tersebut, Hindarto memilih tidak membalas pesan dari nomor tersebut.

"Saya nggak respons karena itu bukan pilihan kami," paparnya.

Lalu, pada Senin, 5 Febuari 2024, nomor tersebut kembali menghubunginya.

Kali ini, melalui sambungan telepon.

"Senin siang, masih telepon lagi tapi tetap nggak saya respons," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved