Perang Palestina Israel

Dugaan Genosida Israel Menguat, PPS Temukan 30 Mayat Terborgol di Lahan Sekolah di Gaza Utara

Dugaan genosida yang dilakukan Israel makin menguat setelah Organisasi Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menemukan 30 mayat warga Palestina.

Editor: rika irawati
AFP/MAHMUD HAMS
Warga Palestina berduka atas kematian orang yang mereka cintai menyusul pemboman Israel di luar sebuah rumah sakit di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan, pada 5 Desember 2023. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Dugaan genosida yang dilakukan Israel makin menguat setelah Organisasi Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menemukan 30 mayat warga Palestina di lahan sekolah di Beit Lahia, Jalur Gaza utara.

Jenazah itu ditemukan dalam kondisi telah membusuk di dalam kantong-kantong plastik hitam.

Selain itu, mayat-mayat tersebut ditemukan dalam kondisi tangan diborgol dan mata ditutup.

Saat PPS masuk ke lahan sekolah itu, tank-tank milik Israel masih mengepung kawasan tersebut.

"Tangan mayat-mayat itu diborgol dan mata mereka ditutup. Beberapa mayat dilucuti pakaiannya sebelum dieksekusi oleh pasukan pendudukan Israel," kata PPS, seperti dilaporkan Al Mayadeen, Rabu (31/1/2024).

PPS mengatakan, pada setiap kantong plastik tertulis nomor dan kalimat dengan bahasa Ibrani.

Baca juga: Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Terus Berjatuhan, Kini Tembus 26 Ribu Orang

Mereka menduga, 30 mayat itu merupakan warga Palestina yang mengungsi atau diculik ke sekolah itu, kemudian disandera, disiksa, dilucuti pakaiannya, dan dibunuh oleh tentara Israel.

PPS mengatakan, ini menjadi bukti adanya tindakan genosida dan kejahatan perang yang perlu ditambahkan ke dalam catatan kriminal Israel.

Tentara Israel mulai menarik sejumlah pasukannya di Jalur Gaza bagian utara.

Hal ini menjadi kesempatan bagi tim penyelamat, keluarga, dan pekerja kemanusiaan mengungkap dampak invasi Israel di kawasan itu.

Perintah ICJ Tak Berdampak

Sementara, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menanggapi temuan itu sebagai bukti kejahatan Israel.

"Penjajah melakukan tindakan penyiksaan dan penganiayaan terbutuk terhadap mereka," kata Hamas dalam pernyataannya di Telegram, Rabu.

Menurut Hamas, hal ini menunjukkan Israel menganiaya dan mengeksekusi mereka di lapangan.

"Hari demi hari menunjukkan ketidakpedulian pendudukan terhadap keputusan Mahkamah Internasional (ICJ), yang menuntut penghentian kejahatan genosida dan pembersihan etnis," lanjutnya.

Baca juga: Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Tak Ada Genosida di Gaza, Diberi Waktu 1 Bulan

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved