Berita Semarang

Orangtua di Rowosari Semarang Tolak Anaknya Diimunisasi Polio, Begini Alasannya

Sejumlah orangtua di Rowosari Kota Semarang menolak anaknya divaksin polio karena alasan aliran atau keyakinan anaknya tak membutuhkan vaksin.

Editor: rika irawati
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
ILUSTRASI imunisasi polio. Sejumlah orangtua di Rowosari Kota Semarang menolak imunisasi polio bagi buah hati mereka karena alasan aliran atau sang anak tetap sehat meski tak divaksin. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pelaksanaan imunisasi polio di Kota Semarang mendapat penolakan dari sejumlah orangtua.

Karena alasan aliran atau keyakinan anaknya tak membutuhkan vaksin, mereka menolak buah hati diimunisasi.

Program sub pekan imunisasi nasional (PIN) poliso di Kota Semarang dilakukan secara serentak mulai Senin (15/1/2024).

"Pas hari pertama, tidak ada yang melakukan penolakan. Selasa (16/1/2024), baru ada," ungkap Kepala Puskesmas Rowosari Kota Semarang, Mukti Setiawan, Rabu (17/1/2024).

"Mereka mengaku anaknya tetap sehat tanpa vaksin," imbuhnya.

Baca juga: Bocah 6 Tahun Positif Polio di Klaten Jalani Fisioterapi, Dinkes: 30 Anak Lain Dicek Uji Sampel

Padahal, menurut Mukti, pelaksaan sub PIN polio di Kota Semarang sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Mukti mengaku sudah melakukan edukasi terkait pelaksanaan vaksin polio tersebut.

Namun, lantaran tetap ditolak, pihaknya akhirnya membuat form yang ditandatangi orangtua anak sasaran imunisasi polio.

"Kami buatkan form tanda tangan penolakan kepada orangtuanya (yang menolak) karena tetap tidak mau meski sudah kami edukasi," jelasnya.

Selain soal aliran, sejumlah anak-anak di Rowosari juga tak bisa mengikuti vaksin polio karena sedang sakit dan acara keluarga.

"Tapi, ada opsi, nanti kalau sudah sembuh atau acara keluarga sudah selesai, bisa ke puskesmas untuk vaksin polio," paparnya.

Baca juga: Stiker Caleg di Angkutan Kota Semarang Dicopoti Bawaslu, Sopir Pasrah

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Semarang M Abdul Hakam mengatakan, akan melakukan pendekatan lebih informatif kepada warga agar kasus penolakan imunisasi polio tak bertambah.

"Nanti, tim Dinas Kesehatan dan kawan-kawan Puskesmas Rowosari akan pendekatan lebih informatif lagi," jelasnya, Rabu.

Dia menjelaskan, sub PIN polio dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kekebalan terhadap polio karena adanya penemuan kasus polio tipe 2 di Klaten dan Jawa Timur (Jatim).

"Pemberian sub PIN polio menggunakan jenis vaksin nOPV2 yg berbeda dengan imunisasi polio program," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved