Pemilu 2024

Pesan Gus Mus Hadapi Pemilu 2024: Jangan Mudah Terprovokasi dan Harus Berkepala Dingin

Ulama kharismatik asal Rembang KH Ahmad Mustofa Bisri meminta masyarakat tak terprovokasi dan menghadapi Pemiliu 2024 dengan kepala dingin.

TRIBUNBANYUMAS/Agus Salim
Silaturahmi Kebudayaan "Makin Mengindonesia Bersama Gus Mus" di Gedung Baru Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Jumat malam (12/1/2024). Dalam acara itu, budayawan sekaligus ulama kharismatik asal Rembang KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus berpesan agar masyarakat tak terprovokasi dan menghadapi Pemiliu 2024 dengan kepala dingin. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Ulama kharismatik asal Rembang KH Ahmad Mustofa Bisri meminta masyarakat tak terprovokasi dan menghadapi Pemiliu 2024 dengan kepala dingin.

Menurut Gus Mus, dinamika politik hari ini telah menyeret masyarakat ke pusara kebencian yang berpotensi berbuntut panjang.

Hal ini disampaikan Gus Mus dalam puncak acara Silaturahmi Kebudayaan "Makin Mengindonesia Bersama Gus Mus" di Gedung Baru Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Jumat (12/1/2024) malam.

"Dinamika politik terlalu kenceng jadi masyarakat digiring, seolah-olah kayak sekarang ini. Terlalu menyikapi berlebih-lebihan nanti akal budi sama nurani kita itu lewat, nggak bisa mikir karena terlalu ke sana."

"Kalau saya, hanya memuji yang saya dukung. Sampeyan memuji yang sampeyan dukung, nggak masalah. Tapi, kalau saya, saya dukung tapi sambil menjelek-jelekkan, itu persoalan," kata Gus Mus.

Baca juga: Ramai-ramai Tokoh Nasional Datangi Gus Mus, Mantan Menteri Agama Ungkap Misinya

Gus Mus menegaskan, persatuan dan kesatuan adalah pilar bangsa yang saat ini perlu dijaga.

Terlebih, sentimen politik masih begitu tinggi di tengah masyarakat.

"Jangan gara-gara ada pilpres, pemilu kita menjadi renggang. Kita harus tetap jaga persatuan Indonesia, itu kan pokok."

"Apa kira-kira prinsip mulia yang melebihi persatuan dan kemanusiaan?" tanya Gus Mus.

Gus Mus juga sempat menyinggung dinamika Indonesia yang seolah kehilangan jati diri.

"Saya, di sini, merasa terhibur dibandingkan dengan melihat tayangan Youtube tentang politik."

"Bangsa kita ini kurang kreatif. Dulu, pada masa Orde Lama, disebut-sebut sebagai politik yang menjadi panglima."

"Lalu, dikiritik Orde Baru. Orde Baru mengangkat ekonomi sebagai panglima. Setelah Orde Baru bubar, kita kembali mengangkat politik jadi panglima lagi."

"Ini gak kreatif. Kenapa tidak sesekali mengangkat budaya sebagai panglima?" kata Gus Mus.

Selain pesan langsung, Gus Mus juga memberi petuah menyejukkan dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024 melalui puisi berjudul "Apakah Kau Terlalu Bebal atau Aku Terlalu Peka".

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved