Berita Jateng

Data Pemkot Solo Ada 27 Warung Daging Anjing di Kota Bengawan, Butuh Hingga 100 Ekor Per hari

Kepala Dispartan KPP Eko Nugroho Isbandijarso mengungkap ada 27 warung yang menjual daging anjing konsumsi di wilayahnya.

Editor: rika irawati
TribunSolo.com/Agil Tri Setiawan
ILUSTRASI. Warung yang menyajikan kuliner daging anjing di wilayah Solo Baru, Sukoharjo. Pemkot Solo mendata, ada sekitar 27 warung yang menyajikan daging anjing konsumsi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispartan KPP) Eko Nugroho Isbandijarso mengungkap ada 27 warung yang menjual daging anjing konsumsi di wilayahnya.

Untuk memenuhi permintaan konsumen, diperkirakan, ada 100 ekor anjing yang dijagal setiap hari.

"Kalau di kami, data yang ada, warung (daging anjing) ada 27. Kurang lebih, 90-100 ekor per hari," jelasnya, Kamis (11/1/2024), dikutip dari Tribunsolo.com.

Baca juga: Kasus Anjing Konsumsi: Disiapkan Pemasok di Jabar, Dijual Rp250 Ribu/Anjing ke Pedagang di Solo Raya

Padahal, daging anjing mengandung berbagai mikroorganisme berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.

Apalagi, tidak ada pengawasan mengenai peredaran bahan ini.

"Ditengarai, ada bakteri di dalam daging anjing yang bisa menular pada manusia," ungkapnya.

Pihaknya telah mengedukasi mengenai risiko mengonsumsi daging anjing ini, baik kepada penjual maupun pembeli.

Nyatanya, hal ini tak menurunkan minat menjual maupun mengonsumsi daging anjing.

"Kami pendekatannya komunikasi dan edukasi, sosialisasi dengan para penjual daging anjing dan masyarakat mengenai efek negatif mengenai konsumsi daging anjing," terangnya.

Baca juga: Warung Daging Anjing di Solo Bakal Ditertibkan, Polda Jateng Terjunkan Petugas Lakukan Pemetaan

Dia mengakui, sulit mengubah budaya yang sudah mengakar di kalangan masyarakat.

Kebutuhan yang terus ada ini membuat para pedagang pun enggan beralih ke komoditas lain.

"Namun, sampai saat ini, belum begitu berhasil karena budaya kesukaan masyarakat yang menyukai konsumsi daging anjing (masih ada). Dari Jawa Barat, masih masuk, ada semacam kebutuhan konsumen dan produsen sehingga masih berlangsung," jelasnya.

Pihaknya pun telah melakukan pengawasan dengan mengecek beberapa anjing yang ada di Solo.

Sejauh ini, belum ada yang ditemukan positif rabies.

"Kami juga mengadakan pemeriksaan mengenai kemungkinan adanya rabies. Kami mendampingi untuk mengambil sampel. Sejauh ini, Solo masih negatif," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved