Berita Nasional

Belum Ada Obatnya, Apa dan Bagaimana Penanganan Polio?

Virus polio menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian. Penyakit ini belum ada obatnya.

Editor: rika irawati
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
ILUSTRASI. Petugas Kesehatan meneteskan vaksin polio pada seorang balita pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016 di Medan, Sumatera Utara, Selasa (8/3/2016). Polio merupakan penyakit yang belum ada obatnya sehingga upaya pencegahan sangat penting, satu di antaranya lewat imunisasi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Polio kembali mengintai setelah temuan kasus di Klaten, Jawa Tengah.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menetapkan Klaten sebagai wilayah dengan kejadian luar biasa (KLB) polio.

Di Klaten, seorang anak berumur 6 tahun diketahui positif polio setelah pulang dari Sampang, Madura, Jawa Timur.

Indonesia sendiri sebenarnya telah menerima sertifikat dari World Health Organization (WHO) terkait keberhasilan memberantas polio pada 2014.

Bahkan, tujuh tahun setelahnya tak ada kasus yang muncul.

Namun, pada tahun 2022, polio kembali terjadi di Aceh dan akhir 2023 di Klaten.

Baca juga: 3,9 Juta Anak Usia 0-7 Tahun di Jateng Bakal Mendapat Imunisasi Polio Buntut Temuan Kasus di Klaten

Pemerintah pun langsung melakukan langkah serius menanganinya.

Lantas apa dan bagaimana penanganan polio?

Dipicu Virus

Merujuk keterangan Kementerian Kesehatan RI, polio atau poliomyelitis adalah penyakit yang sangat menular, yang disebabkan oleh virus polio.

Virus polio menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian.

Virus polio dapat masuk dalam tubuh melalui mulut, bersumber dari air atau makanan yang telah terkontaminasi kotoran/tinja orang yang terinfeksi virus polio.

Virus kemudian berkembang biak di dalam saluran pencernaan.

Gejala biasanya muncul 7-10 hari setelah terinfeksi, tetapi juga dapat terjadi dalam rentang 4-35 hari.

Satu dari setiap 200 orang yang terinfeksi virus polio mengalami kelumpuhan permanen, biasanya di kaki.

Di antara mereka yang lumpuh, 5-10 persen meninggal karena otot pernapasan dilumpuhkan oleh virus.

Polio dapat menyerang siapa saja, tetapi kebanyakan anak-anak di bawah usia 5 tahun yang tidak mendapatkan imunisasi polio secara lengkap.

Cara Mengatasi Polio

Dikutip dari Mayo Clinic, belum ditemukan obat polio atau pengobatan khusus untuk menyembuhkan kondisi ini.

Pengobatan polio yang tersedia berfokus untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi pada penderitanya.

Perawatan suportif dapat diberikan oleh fasilitas kesehatan, tergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Pengobatan polio yang tersedia tersebut di antaranya, istirahat di tempat tidur, pemberian obat pereda nyeri, penggunaan ventilator portabel untuk membantu pernapasan.

Kemudian, latihan atau terapi fisik untuk mencegah kelainan bentuk tulang dan hilangnya fungsi otot, serta penggunaan perangkat untuk menopang tulang belakang dan anggota badan agar posisinya lebih baik.

Baca juga: Tak Hanya di Klaten, Kasus Polio Juga Ditemukan di Pamekasan Jatim. Kemenkes Gencarkan Imunisasi

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terapi fisik dapat membantu mengatasi kelemahan lengan atau kaki yang disebabkan oleh polio.

Ini juga dapat meningkatkan hasil jangka panjang, terutama jika diterapkan pada awal perjalanan penyakit.

Pentingnya Imunisasi

Lantaran belum ada obat untuk menyembuhkan polio, upaya pencegahan sangatlah penting.

Di antaranya, lewat vaksinasi dan menjaga kebersihan sanitasi yang memicu faktor risiko.

Kemenkes akan mengadakan sub-pekan Imunisasi Nasional Polio yang dilakukan di semua wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sub PIN polio ini digelar di wilayah dengan temuan polio dan lumpuh layu.

Itu sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 1051 Tahun 2023 yang diterbitkan pada 29 Desember 2023.

Baca juga: Awas! Polio Muncul Lagi di Klaten, Menyerang Bocah 6 Tahun. Kemenkes Langsung Nyatakan KLB

Dalam sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, akan diberikan vaksin oral nOPV2 ke seluruh sasaran anak usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

Ini berarti, anak-anak usia tersebut akan tetap mendapat vaksin polio meski sebelumnya pernah menerima imunisasi serupa.

Sub-PIN Polio dilakukan dua putaran dengan putaran pertama pada 15 Januaari 2024 dan putaran kedua pada 19 Februari 2024.

Di Jawa Tengah, tercatat ada 3,9 juta anak usia 0-7 tahun yang menjadi sasaran imunisasi polio ini. (Kompas.com/Shintaloka Pradita Sicca)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Lagi KLB Polio, Bagaimana Cara Mengatasinya?".

Baca juga: 11 Bulan Disandera KKB Pimpinan Egianus, Kondisi Pilot Susi Air Philip Mark Diungkap Lewat Foto

Baca juga: Jelang Debat Capres Hari Ini, Pengamat Militer Berharap Perbaikan Sistem Pendukung Prajurit Dikupas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved