Inovatif! Mahasiswi Umku Kudus Manfaatkan Tangkai Cabai dalam Pembuatan Yoghurt, Sabet Juara 1

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Di tangan Chika Hika Cahterina, mahasiswi Program Studi (Prodi) Teknik Laboratorium Medik (TLM) Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku), tangkai cabai dimanfaatkan dalam pembuatan susu berfermentasi atau yoghurt.

Inovasinya ini membuat dia menyabet juara 1 lomba video fermentasi makanan dan minuman dalam ajang Biology Fun Competition (BFC) Prodi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

Chika menggunakan tangkai cabai sebagai starter bakteri laktobatilus plantalum yang berperan dalam proses pembuatan yoghurt.

Namun, tak sembarang cabai. Perempuan 21 tahun asal Kabupaten Kudus itu hanya menggunakan tangkai cabai rawit atau cabai setan merah.

Dia membuat 250 mililiter yoghurt dengan memanfaatkan delapan tangkai cabai yang masih segar atau masih berwarna hijau segar.

Baca juga: Peluang! Inovasi Prof Nina Unnes Sulap Limbah Olahan Kedelai Jadi Barang Bernilai Jual

Menurut Chika, inovasi menggunakan tangkai cabai dalam proses pembuatan yoghurt ini terinspirasi dari video pendek yang dia toton di media sosial Tiktok.

Dia kemudian mencari referensi ilmiah melalui jurnal penelitian untuk memastikan kebenaran konten tersebut.

"Saya cek di beberapa jurnal penelitian, ternyata benar. Saya coba aplikasikan, hasilnya saya ikutkan lomba," terangnya, Kamis (4/1/2024).

Proses uji coba inovasinya didokumentasikan dalam sebuah video pendek.

Mulai dari pemilahan produk, proses pembuatan, hingga hasil akhir, dan testing atau pengujian rasa.

Video tersebut diunggah di sosial media pribadi, selanjutnya diikutkan dalam perlombaan untuk dinilai.

Lomba itu digelar 22-27 Agustus 2023.

Karya tersebut mengantarkan Chika menyabet Juara 1, mengalahkan puluhan peserta lain dari berbagai daerah tingkat nasional.

"Lombanya daring dan semua harus terdokumentasikan setiap proses pembuatan supaya bisa menunjukkan bahwa produk hasil kerja sendiri tanpa bantuan orang lain," tuturnya.

Hasil inovasi karya Chika dinilai memiliki tiga keunggulan dari segi plating makanan, teknik fermentasi, dan teknik penyajian dalam beragam varian.