Berita Jateng
Dieng Selalu Macet saat Libur Panjang, Polda Jateng Minta Ada Perbaikan Jalan di Jalur Wisata
Polda Jawa Tengah menyoroti kemacetan lalu lintas di kawasan wisata Dieng saat libur Natal dan Tahun Baru lalu.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Polda Jawa Tengah menyoroti kemacetan lalu lintas di kawasan wisata Dieng, Banjarnegara, saat libur Natal dan Tahun Baru lalu.
Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Sonny Irawan mengatakan, jaringan jalan di Dieng tidak sesuai sebagai tujuan wisata.
Kelas jalan di jalur tersebut dinilai tidak sesuai dengan volume kendaraan yang masuk sehingga memicu kemacetan.
"Ini menjadi persoalan yang perlu ada kajian akademis," ungkap Sonny saat konferensi pers hasil Operasi Lilin Candi 2023 di ruang Humas Polda Jateng, Kota Semarang, Kamis (4/1/2024).
Menurut Sonny, perlu solusi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mencegah kemacetan di Dieng terulang.
Solusi jangka pendek berupa pengaturan-pengaturan lalu lintas, semisal jam waktu kendaraan, rekayasa arus lalu lintas, dan penegakan aturan lalu lintas.
"Namun, solusi jangka pendek ini tak menyelesaikan masalah," ujarnya.
Baca juga: Dieng Macet, Ini Jalur Alternatif via Sikarim Wonosobo, Aduhai View-nya
Oleh karena itu, ia menyebut, butuh penyelesaian masalah dengan eksekusi rencana jangka menengah dan panjang berupa mempersiapkan jaringan jalan di jalur tersebut.
"Kondisi jalan itu harus dipertimbangkan sebagai daerah wisata yang memberi masukan pendapatan asli daerah. Jika sepanjang jaringan jalan itu tak diperbaiki maka akan terjadi hal yang sama (kemacetan)," terangnya.
Selain kemacetan di Dieng, Polda Jateng juga menyoroti persoalan truk sumbu tiga.
Persoalan ini, menurut Sonny, merupakan "penyakit menahun" yang acapkali terjadi selama arus mudik maupun saat libur panjang.
"Iya, kami sudah belanja masalah di lapangan selama operasi Lilin Candi 2023, persoalan itu nanti kami bawa ke rapat analisa dan evaluasi (Anev) di tingkat pusat," ujar Sonny.
Terkait truk sumbu tiga, Sonny mengatakan, persoalan tersebut merupakan masalah nasional sehingga penyelesainnya tak bisa hanya melibatkan jajaran Polda Jateng.
Terlebih, sopir truk sumbu tiga jumlahnya juga tak sedikit sehingga akan menyangkut dengan sumber kehidupan mereka.
"Persoalan ini butuh solusi dari hulu dan hilir, misalnya nanti ada sanski administrasi kepada perusahaan (jasa angkutan) ketika tetap beroperasi saat arus mudik. Namun, aturan itu harus dari tingkat pusat," katanya.
Kendati begitu, pihaknya telah memiliki kebijakan tersendiri seperti membuat kanalisasi rest area bagi truk sumbu tiga.
"Kami larang mereka melintas saat arus mudik karena menghambat laju kendaraan lainnya apalagi kalau mogok di tanjakan nanti timbulkan kemacetan," bebernya.
Angka Kecelakaan Turun
Sementara, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu menuturkan, operasi Lilin Candi 2023 berlangsung sejak 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
Dalam operasi ini, ada 15.078 personel yang terlibat. Mereka terdiri dari 9.103 personel Polri, 1.455 personel TNI,4.520 personel gabungan dari Dishub, Linmas, Angkasapura, Satpol PP, Jasa Raharja, PMI, dan lainnya.
Jumlah pos sebanyak 278 Pos, baik itu Pos Pam, Pos Yan dan Pos Terpadu.
"Kondisi arus lalu lintas di jalan Tol Trans Jawa dan Tol dalam kota A, B, C sampai dengan tanggal 2 Januari 2024, dalam kondisi ramai lancar serta nihil kejadian menonjol," bebernya.
Baca juga: Efektif Cegah Macet di Kartasura, Tol Fungsional Solo-Yogya Dilewati 129.624 Kendaraan saat Nataru
Ia melanjutkan, untuk puncak arus mudik, terjadi pada hari Sabtu, 23 Desember 2023, dengan traffic accounting di GT Kalikangkung sebanyak 51.657 kendaraan yang mengarah ke wilayah Semarang.
Sedangkan untuk puncak arus balik, terjadi pada hari Senin, 1 januari 2024 dengan traffic accounting di GT Kalikangkung sebanyak 38.020 kendaraan yang mengarah ke wilayah Jakarta.
Di samping itu, selama Operasi Lilin Candi terjadi 401 kasus kecelakaan lalu lintas.
Dari ratusan kejadian itu, korban meninggal dunia mencapai 14 orang, luka berat 18 orang, dan luka ringan 515 orang.
Angka ini menurun dibanding Operasi Lilin Candi tahun 2022 dimana terjadi 579 kasus kecelakaan dnegan jumlah korban meninggal dunia 37 Jiwa, luka berat 12 orang, dan luka ringan 652 orang.
Merujuk data tersebut, angka kejadian turun 31 persen, korban meninggal dunia turun 62 persen.
"Penyebab utama kecelakaan adalah faktor manusia, berupa kelelahan. Dan, korban paling banyak pada usia produktif, di rentang usia 20 tahun sampai 50 tahun dan didominasi oleh kendaraan pribadi," ujar Satake.
Terkait angka kejahatan, kata dia, ada sebanyak 544 kasus.
Rinciannya, kejahatan konvensional berupa penjambretan dan pencurian sebanyak 531 kasus.
Kejahatan trans nasional berupa narkoba, perdagangan manusia, dan penipuan sebanyak 12 kasus.
"Kejahatan terhadap kekayaan negara sebanyak 1 kasus," katanya. (*)
Baca juga: Warga Sambiroto Pati Tangkap Kakap Putih Jumbo di Sungai Tayu, Dipanah dari Atas Jembatan
Baca juga: BLK Kota Pekalongan Buka Pendaftaran Kursus Pembuatan Roti Hingga Mekanik, Dapat Ilmu dan Uang Saku
dieng macet
polda jateng hari ini
jateng hari ini
Operasi Lilin Candi
Dieng Banjarnegara
dataran tinggi dieng
"Jangan Ada Pati Kedua", Pesan Wakil Gubernur Taj Yasin kepada Kepala Daerah di Jateng |
![]() |
---|
Mega Proyek Bendungan Karangnongko Blora Bakal Gusur Warga 5 Desa |
![]() |
---|
Saat Daerah Lain Naik hingga Picu Polemik, PBB di Semarang Justru Turun untuk Kategori Ini |
![]() |
---|
Marak Judol dan Pinjol Sumbang Kasus Perceraian di Kota Semarang |
![]() |
---|
Rumah Terbakar di Wonosobo Saat Penghuni Sedang Goreng Opak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.