Berita Jateng
Wanita Pengangguran di Tegal Lebih Sedikit dari Laki-laki, Ini Perbandingannya
Bupati Tegal Umi Azizah, menyampaikan angka pengangguran perempuan di Kabupaten Tegal tahun 2023 turun jika dibandingkan tahun 2022.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL- Bupati Tegal Umi Azizah, menyampaikan angka pengangguran perempuan di Kabupaten Tegal tahun 2023 turun jika dibandingkan tahun 2022.
Dijelaskan, pada tahun 2022 lalu ada 11,24 persen perempuan di Kabupaten Tegal yang menganggur.
Sedangkan tahun 2023 ini turun menjadi 6,63 persen, atau lebih rendah dari jumlah laki-laki angkatan kerja yang masih menganggur di angka 9,82 persen.
Penurunan terjadi seiring dengan meningkatnya sektor industri di Kabupaten Tegal yang membutuhkan tenaga kerja perempuan.
Hal itu disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah, saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Tegal periode Tahun 2023-2028, di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal, Senin (4/12/2023).
Baca juga: Bukan Sembarangan, Kakek yang Lari dari Rumah ke Pendopo Ambil SK Pensiun Ternyata Atlet Nasional
"Selain peluang kerja di sektor industri padat karya yang membutuhkan tenaga kerja perempuan terus meningkat, juga kesadaran perempuan untuk bekerja atau memiliki usaha juga menguat," ujar Bupati Tegal Umi Azizah, pada Tribunjateng.com.
Selain itu, lanjut Bupati Umi, persentase tenaga kerja perempuan di Kabupaten Tegal yang menduduki posisi manager, profesional, administrasi, dan teknisi juga bertambah dari 45,64 persen di tahun 2021, menjadi 50,87 persen di tahun 2022 atau tertinggi di Karesidenan Pekalongan.
Bahkan di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang di angka 50,72 persen.
"Berdasarkan data tersebut, artinya dari sisi kompetensi, sisi kemampuan manajerial perempuan di Kabupaten Tegal lebih diakui di dunia kerja," kata Umi.
Menurut Bupati Umi, melihat data statistik partisipasi kerja perempuan di Kabupaten Tegal yang cukup tinggi tapi kontribusinya dalam pendapatan kerja masih rendah.
Sesungguhnya ada potensi besar atas pendapatan kerja atau nilai tambah usaha dari kaum perempuan yang belum optimal dan masih minimalis.
Maka di sinilah peran IWAPI sangat diperlukan bersama-sama pemerintah untuk melakukan pendekatan formal, dengan mendorong kebijakan afirmatif dan mendampingi usaha perempuan melalui wadah resmi.
"Misalnya mendekatkan mereka pada lembaga keuangan, koperasi, jaminan dan perlindungan usaha, aksesibilitas, dan lain-lain," jelasnya.
Bupati Umi menambahkan, angka kemiskinan di Kabupaten Tegal berkurang 0,6 persen tahun 2022 atau mencapai 7,9 persen.
Baca juga: Justin Hubner Resmi Jadi WNI, Tambah Amunisi Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Qatar
Sedangkan tahun 2023 turun menjadi 7,3 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.