Berita Jateng

Kebutuhan Naik, Buruh Tuntut UMK Semarang 2024 Rp 3,8 Juta

buruh menginginkan adanya kenaikan upah lebih dari 15 persen dari UMK 2023 yang saat ini Rp 3,06 juta menjadi Rp 3,8 juta

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: khoirul muzaki
Eka Fajlin/Tribun Jateng
Sejumlah buruh Kota Semarang menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Semarang, Selasa (14/11/2023). 


Insentif itu berupa program-program yang dapat meringankan biaya hidup para buruh. 


Program insentif yang sudah mulai diterapkan adalah program Pak Rahman (Pasar Murah dan Aman). Pelaksanaan program Pak Rahman sudah merambah ke perusahaan. Upaya ini dilakukan agar para buruh bisa mendapatkan sembako dengan harga murah. 


"Kami buat terobosan, perdana Pak Rahman digelar di Sango," tuturnya.


Ita mengaku, telah berkomunikasi dengan serikat buruh, pekerja, serta menawarkan program ini kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Semarang untuk menggelar Pak Rahman keliling kawasan industri. 


Menurutnya, Pak Rahman akan membantu meringankan beban para pekerja. Harga kebutuhan pokok yang dijual di Pak Rahman jauh lebih murah dibanding di pasaran. 


"Beras 5 kilogram selisih Rp 10 ribu. Telor selisih Rp 6.000. Bawang merah, bawang putih juga selisih," sebutnya. 


Program ini, sambung dia, bisa menjadi bagian dari solusi jika UMK yang ditetapkan oleh provinsi nantinya tidak sesuai harapan warga 


Selain program Pak Rahman, pihaknya juga menyiapkan insentif lainnya di bidang pendidikan dam kesehatan. Misalnya, buruh yang memiliki anak banyak bisa dibantu dengan beasiswa pendidikan. Di bidang kesehatan, Pemerintah Kota Semarang menyiapkan daycare rumah pelita. Buruh yang anaknya mengalami stunting bisa ditangani di rumah pelita. 


"Kami berandai-andai kalau (UMK) tidak sesuai keinginan pekerja, kami membantu support dengan insentif-insentif yang bisa kami lakukan," jelasnya. (eyf)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved