Berita Jateng

Nasib Anak Buruh Migran di Malaysia, Tidak Bisa Sekolah Formal hingga Belajar di Sanggar

Seorang mahasiswa Program Studi PG PAUD FIP UNNES menceritakan pengalamannya mengajar anak-anak Buruh Migran Indonesia (BMI) di Malaysia.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Ist
Aktivitas belajar mengajar di Sanggar Bimbingan Belajar Al-Amin Segambut, Malaysia. 


"Berdasarkan interview saya dengan orang tua dan pengelola sanggar, setelah lulus anak-anak pulang ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan," terangnya. 

Baca juga: Ipar Presiden Jokowi Anwar Usman Dicopot dari Jabatan Ketua MK, Dilarang Tangani Sengketa Pemilu


Sebelum dimulai pembelajaran, anak-anak terlebih dahulu sarapan dan melaksanakan salat duha.


Pembelajaran layaknya di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia, mengenalkan budaya Indonesia, dan lain sebagainya.


"Jam 1 salat duhur berjamaah. Setelah itu makan dan tidur siang dan dilanjutkan mengaji, setelah itu bebas," terangnya.


Setelah jadwal kegiatan sanggar selesai, anak-anak bebas bermain sembari menunggu orang tua masing-masing menjemputnya selepas bekerja. 


Sejauh ini Sanggar Segambut menjadi tempat belajar paling dekat yang dapat diakses anak-anak BMI di sekitar wilayah Segambut. Pasalnya sekolah non formal lainnya untuk anak-anak BMI jaraknya cukup jauh sekitar 1 jam perjalanan. (ima)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved