Berita Jateng

Belum Genap Setahun Terjadi 1200 Kecelakaan di Sukoharjo, 80 Lebih Jiwa Melayang

Sedangkan mengacu data 2022, total ada 1.503 kejadian kecelakaan dan memakan 119 korban jiwa. Korban luka ringan mencapai 1.344 orang.

Editor: khoirul muzaki
Ist
Seminar pelopor keselamatan berkendara oleh Polres Sukoharjo, Jumat (3/11/2023) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SUKOHARJO — Satlantas Polres Sukoharjo menggelar Seminar Glorifikasi Pelopor Keselamatan Berkendara Tertib Berlalu Lintas, bertempat di Hotel Tossan, Kamis (2/11/2023).

Seminar tersebut digelar mengingat angka kecelakaan di Kabupaten Sukoharjo termasuk yang tertinggi di Soloraya dan kelima se-Jawa Tengah. Mengacu data Satlantas Polres Sukoharjo, dalam rentang Januari-Agustus 2023, ada sedikitnya 1.200 kasus kecelakaan dengan 80-an korban meninggal dunia.

Sedangkan mengacu data 2022, total ada 1.503 kejadian kecelakaan dan memakan 119 korban jiwa. Korban luka ringan mencapai 1.344 orang, luka berat dua orang.

Untuk mengurangi angka kecelakaan tersebut, Satlantas kemungkinan akan mengurangi jumlah lokasi putar balik atau U turn.

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Betty Nugroho, mengatakan tingginya angka kecelakaan tersebut menjadi keprihatinan.

Terlebih korban terbanyak didominasi dari usia produktif dan pelajar. Betty mengaku terus berupaya menggandeng stakeholder lainnya guna mengurangi angka kecelakaan.

Baca juga: 393 Benda Bersejarah di Banjarnegara Didaftarkan Jadi Cagar Budaya, Belum Ada yang Ditetapkan

Pekan lalu pihaknya telah mengadakan pertemuan bersama lima pilar. Selain Satlantas, ia juga menggandeng Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pertemuan tersebut berkaitan dengan rencana umum nasional keselamatan (RUNK).

“Kemarin kami ada tiga lokasi yang kami survei, hasilnya semua stakeholder punya PR masing-masing. Dishub punya PR terkait marka yang mulai pudar. PUPR juga punya PR terkait jalannya. Tiga titik di antaranya Begajah, Kartasura, dan U-turn di depan Jinung [Jl. Wonogiri-Sukoharjo]. Hasilnya kemungkinan akan ada pengurangan U-turn karena sudah menjadi PR kami untuk disampaikan kepada pimpinan lebih tinggi,” jelas Betty saat ditemui seusai menggelar sosialisasi keselamatan berlalu lintas di Hotel Tosan, Solo Baru.

Lebih lanjut Betty mengungkap selain di tiga lokasi tersebut, survei juga dilakukan untuk memetakan lokasi mana saja yang perlu diperhatikan.

Mengingat ada jalan nasional, provinsi, dan kabupaten, yang kesemuanya harus difasilitasi. Terutama sarana prasarana yang harus diperhatikan untuk keselamatan pengendara.

Baca juga: Minibus Kecelakaan di Tol Semarang-Solo di Boyolali, Saksi: Sopir Sempat Terjepit

Betty mengaku pada pekan depan pihaknya akan melakukan analisis dan evaluasi (anev) bersama dengan semua forum lalu lintas. Selain lima pilar tersebut anev juga akan mengundang BPBD, Satpol PP, Dinas Pendidikan dan beberapa pihak yang perlu bekerjasama dalam forum lalu lintas.

“Satlantas tengah berupaya menanamkan pengendara memiliki mainset keselamatan menjadi kebutuhan. Paling tinggi pelanggaran dilakukan oleh anak dibawah umur yang seharusnya belum boleh berkendara. Biasanya terjadi di jalan pedesaan, karena jalan utama di kota malah jarang [kecelakaan],” bebernya.

AKP Betty mengaku Sukoharjo memiliki wilayah cukup luas pihaknya juga telah berupaya menjangkau masyarakat melalui Babinkamtimas untuk menjangkau wilayah yang paling jauh. Sebab ia mengaku prihatin jika sosialisasi perihal keselamatan berkendara tidak tersampaikan di wilayah ujung Sukoharjo.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved