Berita Tegal

Dituduh Mencuri Uang Jaket, Siswi SMP Swasta di Tegal Dirundung Sekelas hingga Takut Masuk Sekolah

Seorang siswi kelas 7 SMP Ihsaniyah Kota Tegal, berinisial PJ (13), menjadi korban perundungan secara verbal atau bullying oleh teman sekelas.

TRIBUNBANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Suasana di depan ruang BK saat pertemuan orangtua korban bullying atau perundungan dengan pihak sekolah di SMP Ihsaniyah Tegal, Senin (16/10/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM,TEGAL - Seorang siswi kelas 7 SMP Ihsaniyah Kota Tegal, berinisial PJ (13), menjadi korban perundungan secara verbal atau bullying oleh teman sekelas.

Perundungan ini membuat korban PJ takut ke sekolah sehingga empat hari terakhir tak masuk sekolah.

Menurut pengakuan orangtua PJ, siswi tersebut terkadang menangis saat mengingat perundungan yang dialami.

Misrotun (43), orangtua PJ mengatakan, anaknya dirundung atas tuduhan mencuri uang iuran buat jaket kelas.

Mulanya, siswa di kelas PJ sepakat membuat jaket untuk acara outbound sekolah. Masing-masing anak dikenakan iuran Rp150 ribu.

Misrotun mengatakan, anaknya sudah melunasi uang iuran tersebut.

Baca juga: Membaik setelah Dioperasi, Siswa Korban Perundungan Cilacap Masih Dirawat di RSUD Margono Soekarjo

Lalu, pada awal Oktober, anaknya sakit sehingga tetap berada di dalam kelas saat salat zuhur berjemaah.

Malamnya, bendahara yang mengumpulkan uang itu melaporkan kalau uang iuran pembuatan jaket hilang Rp 1.950.000.

"Dari kejadian itu, anak saya dibully satu kelas, dituduh mengambil uang. Sampai anak saya terpojokan," kata Misrotun sesuai menemui pihak sekolah, Senin (16/10/2023).

Misrotun mengatakan, saking takutnya dengan tekanan teman sekelas dan gertakaan wali kelas, anaknya sampai mengaku dia yang mengambil.

Padahal, sebetulnya, dia sama sekali tidak mencuri uang tersebut.

Ia pun sangat menyayangkan tidak adanya upaya sekolah, terutama wali kelas mempercayai pengakuan PJ.

Kemudian, Rabu (11/10/2023) pekan lalu, sepulang dari sekolah sekira pukul 17.00 WIB, PJ langsung berteriak histeris dan menangis sesampainya di rumah.

"Keluar dari mobil, masuk rumah, dia histeris nangis-nangis. Saya tanya kamu kenapa, jawabnya habis dituduh lalu mengaku."

"Saya tanya kenapa mengaku kalau tidak salah, jawabnya, saya ditekan mah, saya benar-benar dipojokan, di-bully," ungkapnya menceritakan.

Baca juga: Pelajar di Brebes Nekat Terjun ke Sumur. Sempat Curhat Sering Dirundung di Sekolah Soal Nama

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved