Berita Jateng

Jawa Tengah Digelontor 78 Ribu Ton Beras Impor, Dibagikan ke Warga dan Bantu Stabilkan Harga Pangan

Jawa Tengah digelontor 78 ribu ton beras impor untuk membantu menstabilkan harga beras yang masih tinggi di sejumlah wilayah.

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
ILUSTRASI. Pekerja sedang mengemas ulang beras di Pasar Baru Kudus sebelum dipasarkan ke konsumen, Senin (6/2/2023). Jawa Tengah mendapat pasokan 78 ribu ton beras impor untuk dibagikan ke warga dan membantu menstabilkan harga pangan di pasaran. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Jawa Tengah digelontor 78 ribu ton beras impor untuk membantu menstabilkan harga beras yang masih tinggi di sejumlah wilayah.

Beras impor tersebut khususnya akan dibagikan kepada warga melalui program bantuan pangan.

"Nantinya, akan disalurkan ke masyarakat melalui program bantuan pangan dan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP)," kata Kepala Perum Bulog Kanwil Jateng Ahmad Kholisun, Senin (9/10/2023).

Kholisun mengatakan, beras tersebut diimpor pemerintah pusat selama kurun Januari-Agustus 2023.

Baca juga: Isu Kelangkaan dan Kenaikan Harga Beras di Banyumas, Pj Bupati Sidak Pasar di Purwokerto

Data BPS, pada Januari-Agustus 2023, impor beras nasional mencapai lebih dari 1,5 juta ton.

Beras tersebut didatangkan dari sejumlah negara.

Empat di antaranya menyumbang terbanyak, yakni Thailand dengan 802 ribu ton, Vietnam dengan 674 ribu ton, India dengan 66 ribu ton, Pakistan 45 ribu ton.

Sementara, dari negara lain mencapai 5 ribu ton beras.

Kholisun mengatakan, untuk Jateng, beras impor yang digelontorkan berasal dari Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Kamboja.

Beras impor itu akan digunakan sebagai persediaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) lantaran pasokan beras dalam negeri kurang.

"Hal itu membuat pemerintah pusat melakukan impor beras yang akan dikembalikan ke masyarakat," imbuhnya.

Menyoal stok beras, baru-baru ini, Jateng mengalami defisit beras.

Baca juga: Harga Beras Naik, Ini Daftar Makanan Pengganti Beras yang Dipamerkan di CFD Semarang

Data yang dipaparkan Dishanpan Provinsi Jateng, kebutuhan beras di Jateng mencapai 324 ribu ton lebih.

Namun, karena kemarau panjang, stok beras di Jateng hanya tersedia 206 ribu ton.

Menurut Kepala Dishanpan Provinsi Jateng Dyah Lukisari, defisit tersebut terjadi pada September lalu.

Pasalnya pada Agustus, ketersediaan beras di Jateng masih surplus di angka 1,7 juta ton.

"Kekurangan tersebut akan diambil dari stok beras di Bulog," paparnya. (*)

Baca juga: Cegah Tumbang saat Padamkan Kebakaran di TPA Jatibarang Semarang, Relawan Dapat Suntik Vitamin

Baca juga: Kapolrestabes Semarang Terseret Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK, Ini Posisinya saat Diperiksa Penyidik

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved