Berita Jateng
Setelah Beras Harga Gula Ikut Naik, Stok di Bulog Semarang Sampai Dia Bulan
menyusul adanya kenaikan harga gula yang terjadi belakangan ini, Rendy mengimbau agar masyarakat tidak khawatir akan kehabisan stok
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pimpinan Bulog Cabang Semarang Rendy Ardiansyah menyebutkan, stok gula yang dikuasai Perum Bulog Cabang Semarang saat ini mencapai 100 ton. Stok tersebut diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga dua bulan kedepan.
"Stok gula yang kami kuasai sekitar 100 ton satu bisa untuk (memenuhi kebutuhan masyarakat) antara satu sampai dua bulan kedepan.
Tentu di samping itu, kami berusaha mendatangkan stok baru," kata Rendy ditemui Tribun Jateng di kantornya, Rabu (27/9/2023).
Rendy lebih lanjut menjelaskan, Perum Bulog sendiri membawahi sebanyak enak kabupaten/kota meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Grobogan, Kendal, dan Salatiga.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan gula masyarakat, Perum Bulog memiliki anak perusahaan yaitu PT Gendhis Multi Manis (GMM) yang terletak di Kabupaten Blora. Pabrik tersebut menurutnya rutin mensuplai gula di samping juga mendapat suplai dari pihak lain seperti PTPN.
Baca juga: Indonesia Jadi Negara Keenam yang Angkat Koper dari Asian Games Cabor Sepak Bola, Siapa Menyusul?
"Kami Perum Bulog cabang Semarang dari awal tahun sampai saat ini sudah menjual sekitar hampir 1.000 ton gula. Memang agak besar, tentunya gula bukan penugasan pemerintah tetapi murni skema pasar sehingga harganya mengikuti perkembangan pasar," ujarnya.
Sementara itu, menyusul adanya kenaikan harga gula yang terjadi belakangan ini, Rendy mengimbau agar masyarakat tidak khawatir akan kehabisan stok. Ia memastikan saat ini stok yang dikuasai Perum Bulog Cabang Semarang masih dalam kondisi aman.
Kendati, ia sendiri menyadari produksi gula bergantung pada musim.
"Memang gula itu produksinya musiman, bergantung persediaan bahan baku. Bahan baku tebu bergantung dari panen, tidak bisa sepanjang tahun. Menjelang akhir tahun memang tinggi (harganya).
Namun kami jauh-jauh hari sudah keep stok komoditi gula untuk antisipasi kenaikan harga," katanya.
Sementara itu sebagai upaya untuk turut menekan kenaikan harga gula, Rendy mengatakan Perum Bulog Cabang Semarang ikut berkontribusi dalam kegiatan pasar murah.
"Memang salah satu yang kami jual adalah gula. Antusias masyarakat bagus, karena berapapun kami bawa gula pasti habis karena secara harga memang di bawah pasaran. Namun, kami tidak bisa intervensi terlalu banyak untuk gula ini karena murni skema komersil. Lain halnya beras itu ada harga yang ditetapkan untuk meredam kenaikan harga," jelasnya.
Baca juga: Hujan Sering Melanda Gunung Prau, Jalur Pendakian Dibuka Lagi Mulai 29 September 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.