Berita Jateng
WNI Pengurus NU di Maroko Kabarkan Kondisi Terkini Pasca Gempa, Bakal Galang Donasi
Karena terpaut cukup jauh dari episentrum gempa dia hanya merasakan goncangan-goncangan kecil.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, Gempa bumi hebat melanda Maroko pada Jumat (8/9/2023) sekitar pukul 23.00 waktu Maroko.
Akibat kejadian tersebut, terakhir dikabarkan 2.000 lebih jiwa melayang akibat gempa berkekuatan lebih dari 6 skala richter yang mengguncang Negeri Maghribi.
Salah seorang mahasiswa asal Indonesia Muhammad Arief Arafat mengatakan, sampai saat ini informasi yang diterimanya dari KBRI tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban kaibat kejadian tersebut. Sebab, sebagian WNI utambya yang berstatus sebagai pelajar tinggal jauh dari episentrum gempa.
"Episntrum gempa 100 kilometer lebih dari permukiman yang ada WNI-nya. Sementara tidak ada korban dari WNI yang terluka sampai meninggal. (Episentrum gempa) Sekitar 100 kilometer di selatan kota Marrakesh," kata lelaki yang saat ini sebagai mahasiswa magister Ilmu-ilmu Kesilaman dan Makasid di Universitas Hassan II Casablanca melalui sambungan telepon kepada Tribun Jateng.
Baca juga: Konferensi Geopark Global di Maroko Diwarnai Gempa Besar, Bupati Kebumen Belum Tahu Pulang Kapan
Saat kejadian, kata Arief, dia sedang berada di Ibu Kota Maroko Rabat. Karena terpaut cukup jauh dari episentrum gempa dia hanya merasakan goncangan-goncangan kecil. Bahkan dia sempat tidak tahu kalau itu gempa.
"Karena jauh dari episentrum gempa cuma merasakan goncangan-goncangan ringan. Hampir 20 sampai 30 detik. Karena waktu itu juga agak ragu gempa benar atau tidak," kata Arief Arafat.
Arief yang juga sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko melanjutkan, kerusakan yang terjadi di Marrakesh mengakibatkan sejumlah bangunan rusak parah sebab banyak bangunan tua yang kemungkinan konstruksinya sudah rapuh dimakan usia.
Baca juga: Cara Mendapatkan Tiket Pertandingan Liga 2 PSCS Cilacap Vs Deltras Sidoarjo
"Kemungkinan diaspora yang di sana agak panik," katanya.
Sebagai bentuk kepedulian antarsesama manusia, pihaknya mengajak sesama pelajar asal Indonesia yang di Maroko untuk turut serta mendoakan korban gempa.
Di sisi lain pihaknya juga sedang koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk KBRI perihal rencana menggalang donasi.
"Sampai sekarang usaha recovery dari pemerintah Maroko itu sangat luar biasa bagus. Bahkan air listrik tidak sampai mati di Marrakesh dari daerah sekitar episentrum tidak mati listriknya. Sampai sekaramg pemerintah Maroko luar biasa," kata Arief.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/angkatan-bersenjata-kerajaan-maroko-mengevakuasi-korban-gempa-sabtu-992023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.