Arak-arakan Ogoh-ogoh dan Gunungan Meriahkan Festival Budaya Merti Desa Larangankulon Wonosobo

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Festival Budaya Merti Desa Larangankulon, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Minggu (10/9/2023), berlangsung meriah.

Berbagai karakter ogoh-ogoh dan lima gunungan hasil bumi diarak ratusan warga mengelilingi desa.

Kegiatan ini merupakan wujud syukur masyarakat sekaligus dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-172 Desa Larangankulon.

Sekretaris Desa Larangankulon Sujarwanto mengatakan, pawai ini merupakan puncak dari peringatan Hari Jadi ke-172 Desa Larangankulon.

Sebelumnya, panitia menggelar kegiatan sejak 3 September 2023, di antaranya, berbentuk bersih lingkungan, pengambilan mata air suci dari enam sumber, dan pentas kesenian.

Baca juga: 50 Ribu Kendaraan di Wonosobo Nunggak Pajak, Ini Bocoran Lokasi Razia Polisi

Rangkaian acara ini akan terus berlangsung hingga 24 September mendatang, yakni acara pengajian akbar hingga kegiatan mancing di Kali Tandu.

Sujarwanto mengatakan, sebelum pawai digelar, perwakilan pemerintah desa mengambil air dari sumber ketujuh di Bengang, Kemejing.

Setelah pengambilan air, dilakukan upacara adat Birat Sengkolo dan kirab panji yang dipimpin kepala desa setempat.

Festival budaya itu diikuti warga dari empat dusun yang ada, yakni Dusun Pekaringan, Dusun Krajan, Dusun Pekuncen, dan Dusun Kemejing.

"Dalam acara ini, berlangsung kirab panji dan pencampuran mata air dari tujuh sumber mata air yang diambil," tambahnya.

Acara ini pun dihadiri langsung Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.

Afif bangga, festival budaya yang meriah tersebut digelar pemerintah desa.

Baca juga: 1.228 Masyarakat Desa Kebrengan Wonosobo Terima Sertifikat Program PTSL

Dia berharap, selain memberi hiburan warga, pemerintah desa juga selalu memberikan pelayanan baik kepada masyarakat.

"Kita saksikan, hasil bumi masyarakat Larangankulon, mudah-mudahan berkah, semua hasil pertanian menjadikan barokah semua masyarakat," harap Afif.

Setelah pawai, acara dilanjutkan dengan gerebeg gunungan atau berebut gunungan hasil bumi oleh masyarakat.

Pertunjukan seni Rudad atau Gambus Perisai Jiwa Bogelan menambah acara semakin semarak. (*)

Baca juga: Pantai Pulo Kodok Kota Tegal Kini Lebih Bersih dan Dilengkapi Tanggul, Kunjungan Wisatawan Meningkat

Baca juga: Alun-Alun Masjid Agung Semarang Bakal Gunakan Rumput Sintetis