Berita Semarang

Pengrajin Keris di Semarang Aniaya Istri hingga Tewas, Keluarga dan Tetangga Tak Berani Melerai

Seorang istri di Kota Semarang tewas setelah dianiaya suami. Mirisnya, tak ada yang melerai meski orangtua dan tetangga saat cekcok terjadi.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi jenazah. Seorang istri di Sendangguwo, Kota Semarang, tewas setelah dianiaya suami, Senin (28/8/2023) dini hari. 

Beruntung, warga setempat melerai.

"Kejadian itu tadi malam (Minggu, 27 Agustus) jam 23.00 WIB. Pelaku teriak-teriak di depan (rumah)."

"Ada salah sangka ke warga, lalu ambil senjata tajam, ngejar warga tersebut," papar Novri.

Kasus itu lantas didamaikan Novri dengan disaksikan sejumlah warga lain.

Tak cukup sampai didamaikan, Novri melaporkan pula ke Polsek Tembalang.

Baca juga: Puluhan Kendaraan Meriahkan Semarang Merdeka Flowers Festival, Mobil Keruk DPU Ikut Dihiasi Bunga

Di kantor polisi, Yuda menandantangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan.

"Kami pulang boncengan motor, bau aroma miras. Katanya mabuk Kawa-kawa, sampai rumah sekitar pukul 00.30 WIB," jelasnya.

Setiba di rumah, ternyata, api emosi Yuda belum padam.

Imbasnya, sang istri menjadi sasaran. Dia dianiaya hingga babak belur.

Pemkot Turun Tangan

Peristiwa suami menganiaya istri hingga meninggal ini menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Mereka kini melakukan pendampingan kepada kedua anak korban yang mengalami trauma.

"Anak korban ada dua, masih kecil-kecil. Paling besar kelas 1 SD dan paling kecil masih TK."

"mereka tampak trauma. Nah, yang TK ini terus menangis, masih mencari-cari ibunya," ucap Pekerja Sosial Masyarakat di Kecamatan Tembalang, Nani, Senin.

Nani pun menyayangkan keluarga Yuda yang tak menolong Arisa saat penganiayaan terjadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved