Berita Demak
Kekeringan Melanda 62 Desa di Demak, Stok Air Bersih BPBD Menipis
Warga di 62 desa di Demak mengalami krisis air bersih dampak dari kekeringan musim kemarau dan El Nino.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK - Warga di 62 desa di Demak mengalami krisis air bersih dampak dari kekeringan musim kemarau dan El Nino.
Mereka pun terancam tak bisa mendapat pasokan air bersih dari pemerintah kabupaten setempat lantaran stok air menipis, tinggal 197 tangki.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Demak Suprapto menyampaikan, kekeringan di wilayahnya terus meluas.
Semula, tercatat ada 58 desa yang mengalami kekurangan air bersih kini mencapai 62 desa.
"Untuk perkiraan awal kami, 58 desa (yang mengalami kekeringan). Tapi, sampai saat ini, berdasarkan pemantauan kami, sekitar 62 desa yang mengalami kekeringan," kata Suprapto, Minggu (26/8/2023).
Baca juga: Siap Bangun Rumah Susun bagi Warga Terdampak Rob Demak, Bupati Estianah Minta Kesediaan Direlokasi
Dijelaskan Suprapto, desa-desa tersebut tersebar di lima kecamatan.
"Untuk saat ini, (kekeringan) ada di Kecamatan Mranggen, Kecamatan Dempet, Kecamatan Kebunagung, Kecamatan Wedung, dan Kecamatan Demak kota," ucapnya.
Kemarau panjang di Demak, kata Suprato, diperkirakan akan berlanjut sampai bulan Oktober.
"Kalau menurut ramalan BMKG, El Nino akan berlanjut sekitar kurang lebih bulan September-Oktober," jelasnya.
Dengan banyaknya desa yang terdampak kekeringan ini, BPBD Demak berharap kemarau bisa cepat berakhir.
Pasalnya, stok air untuk warga sudah mulai menipis, tinggal 197 tangki.
"Untuk suplai, kami akan melihat kondisi karena stok air bersih sampai saat ini, tinggal 197 tangki di BPBD, anggaran dari APBD," kata Suprapto.
Suprapto berharap, ada bantuan air bersih dari pihak lain sehingga kebutuhan air warga bisa tercukupi.
"Kami berdoa, mudah-mudahan, nanti dari BUMD, pengusaha, bisa mengulurkan tangan atau mencarikan dana CSR untuk pelaksanaan kegiatan penanganan kekeringian ini dalam pengadaan air bersih," harapnya.
Baca juga: Tangis Pedagang Iringi Pembongkaran Bangunan Liar di Jalan Lingkar Demak, Bingung Cari Tempat Baru
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho Luhur mengatakan, bulan Agustus ini, pengiriman air bersih meningkat.
"Mulai 1 Agustu, setiap hari kami mengirim air bersih. Sehari bisa sampai enam atau delapan tangki, satu tangki berkapasitas 5000 liter," kata Agus.
Dia menambahkan, krisis air bersih paling parah dirasakan warga Desa Ruwit, Kecamatan Wedung.
Selain untuk warga, BPBD Demak juga menyalurkan air bersih untuk sekolah-sekolah. (*)
Baca juga: Uniknya Kafe di Kota Tegal Ini, Hadirkan Pantai Berpasir Putih di Tengah Kota
Baca juga: Puji Penampilan 2 Pemainnya di Final Piala AFF U-23 2023, Bos PSIS Semarang: Kalian Makin Matang
Masuk 5 Besar Penghasil Beras Terbanyak di Jateng, Petani Demak Sempat Merugi Hingga Rp 18 Miliar |
![]() |
---|
Banjir Rob Genangi Jalan Pantura Sayung Demak, Arus Lalu Lintas dari dan ke Semarang Tersendat |
![]() |
---|
Tak Ada Kenaikan PBB, Demak Pilih Maksimalkan Potensi Wisata untuk Genjot PAD |
![]() |
---|
200 Personel Dikerahkan, Polres Demak Lakukan Penyekatan untuk Cegah Warga Ikut Demo di Pati |
![]() |
---|
Kesal Protes Soal Debu Tak Digubris, Warga Purwosari Sayung Larang Truk Tol Semarang-Demak Melintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.