Berita Banyumas
Kenangan Warga di Moro Purwokerto: Ketemu Jodoh hingga Ditipu saat Ketemuan
Rencana tutupnya swalayan legendaris Moro Purwokerto ternyata membuat warga yang mempunyai kenangan khusus merasa sedih.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: mamdukh adi priyanto
Melihat kondisi Moro yang sepi dan ditinggalkan pengunjung, ratusan karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja menuntut kejelasan status mereka.
Ketua SPSI Bamas Satria Perkasa (Moro), Bambang mengatakan bahwa pada hari ini sebanyak 250 karyawan Moro mengikuti sosialiasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Baca juga: Cak Dave Londo Kampung Hadir di Purwokerto, Beri Tips Mudah Berbahasa Inggris
"Hari ini kita kumpulkan menjelaskan dan sosialiasi PKPU, agar tidak ada jere-jere atau katanya.
Termasuk penjelasan bagaimana hak-hak mereka, terutama pesangon dan lain sebagainya," katanya.
Sementara itu, tim SPSI Bamas Satria Perkasa, Wasis sutoyo menegaskan, apabila PHK sudah pasti.
"PHK sudah jelas tapi soal kapannya belum tahu.
Cuma teknis kapan belum tahu.
Dengan dilaksanakan sosialiasai ini agar hak hak karyawan termasuk pesangon dan penghargaan tahu.
Utamanya adalah hak pesangon dan uang penghargaan masa kerja dan termasuk juga masa cuti," jelasnya.
Sementara itu, Mediator Hubungan Industrial Ahli Madya Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) Banyumas, Suwardi mengatakan, pihaknya memantau dalam sosialisasi.
"Sudah sekian tahun mereka karyawan menginginkan kejelasan.
Bahwa ada karyawan itu diajukan PHK dan dapat hak, ini adalah keputusan.
Prinsipnya jelas kapan di-PHK dan dapat surat PHK," imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.