Berita Pendidikan

Polemik Siswa Wajib Pakai Baju Adat, Ortu : Beli Seragam Saja Sudah Berat

Berbagai respon muncul terkait rencana kewajiban mengenakan pakaian adat setiap Kamis di pekan pertama tiap bulan.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: khoirul muzaki
Amanda Rizqyana/Tribun Jateng
Siswa DC, Toddler, PAUD, KB, dan TK Nasima mengenakan pakaian adat di hari pertama masuk sekolah pada Senin (17/7/2023). 


Noni mengaku ia pernah menyewa pakaian adat seharga Rp 125 ribu, dan ketika ia mencari pakaian adat di pasaran, harganya Rp 175 ribu.


Maka ia pun memutuskan membeli pakaian adat untuk dimiliki agar dapat digunakan sang anak saat momen tertentu sekolah maupun menghadiri hajatan.


Di samping itu, anaknya yang sudah remaja dan memiliki postur tubuh hampir setinggi dirinya mulai tertarik memakai kebaya yang ia koleksi.


"Beberapa baju saya kecilkan karena seneng juga ternyata melihat anak bisa memakai baju 'lungsuran' kita ya, seru," terangnya.

Orangtua siswa lainnya, Adri juga tidak masalah karena anaknya yang sekarang kelas 2 SD sudah memakai baju adat sebulan sekali sejak kelas 1 SD.


Ia hanya menyiapkan satu stel pakaian ada berupa blangkon, lurik, dan celana batik agar tidak ribet. 

Baca juga: Dieng Diselimuti Es, Harga Kentang Jadi Meroket


Menurutnya mengenakan pakaian adat tidak masalah, malah menurutnya seru karena bisa mengajarkan kecintaan pakaian tradisional sejak dini.

"Ya sekarang kalau pakai baju adat ya pakaian itu yang dipakai," ujarnya. 


Citra, orang tua siswa TK dan SMP swasta Islam di Semarang mengatakan kewajiban mengenakan pakaian adat bukanlah hal yang baru untuk dua putranya.


Di sekolah kedua anaknya, bahkan terdapat tanggal khusus yang meminta mengenakan pakaian nuansa merah putih di tanggal kelahiran sekolah, pakaian adat di tanggal 17, dan pakaian santri di tanggal 22.


Itu di luar 5 seragam harian, 1 seragam olahraga, dan 1 seragam pramuka yang juga pasti dikenakan tiap pekannya.

Total untuk seragam sekolah anaknya terdapat 10 buah.


"Belum lagi di hari khusus seperti kemarin Hari Anak Nasional, Hari Pahlawan, Hari Kartini, ada lagi pakaian tema tertentu yang diminta guru untuk dikenakan anak," terangnya.


Citra bahkan memiliki satu lemari pakaian tematik profesi, mulai dari tentara, dokter, pahlawan, pilot, dan koleksi beberapa pakaian adat daerah lain.


Ia mengaku memiliki koleksi yang lengkap untuk profesi, karena saat anak pertamanya sekolah dan diminta mengenakan seragam profesi atau adat tertentu, tak menemukan pakaian dengan ukuran yang cocok.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved