Berita Karanganyar

8 Desa di Karanganyar Rawan Kekeringan, BPBD Siap Pasok Air Bersih Tanpa Batas

Delapan desa di Kabupaten Karanganyar masuk peta rawan kekeringan. BPBD Karanganyar pun siap memasok air bersih sabanyak yang dibutuhkan warga.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: rika irawati
UNSPLASH/YODA ADAMAN
Ilustrasi kekeringan. Delapan desa di dua kecamatan di Kabupaten Karanganyar masuk daerah rawan kekeringan. BPBD Karanganyar pun siap memasok air bersih sebanyak yang dibutuhkan warga. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Delapan desa di dua kecamatan di Kabupaten Karanganyar masuk peta rawan kekeringan.

Terkait kondisi ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Muis Zamroni Aziz siap memasok air bersih kepada warga, sebanyak kebutuhan mereka.

"Kami ada satu mobil tangki. Kebutuhan air, berapapun, kami siap karena kami punya sumur dalam sendiri," katanya, Jumat (11/8/2023).

Muis mengatakan, wilayah rawan kekeringan di Karanganyar ada di Kecamatan Gondangrejo dan Jumapolo.

Baca juga: Kuota PPPK 2023 Sudah Turun, Karanganyar Dapat Jatah 250 Formasi

Di Gondangrejo, kekeringan sering melanda beberapa dusun di Desa Krendowahono, Desa Jatikuwung, Desa Karangturi, dan Desa Dayu.

Sedangkan di Kecamatan Jumapolo, kekeringan sering mengancam warga Desa Karangbangun, Desa Bakalan, Desa Jumapolo, dan Desa Kedawung.

Meski begitu, hingga hari ini, belum ada permintaan air bersih dari warga di lokasi rawan kekeringan tersebut.

Sementara itu, Kades Krendowahono Syarif Hidayat mengatakan, ketersediaan air di wilayahnya masih mencukupi meski kemarau melanda.

Pihaknya belum menerima keluhan dari warga terkait kekurangan air bersih.

Baca juga: Hampir 21 Jam, Kebakaran Gudang Pabrik Tekstil Karanganyar Berhasil Dipadamkan. Kerugian Rp55 Miliar

Di Desa Krendowahono, ada delapan sumur dalam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air warga.

"Saat ini, juga ada proses pembangunan satu sumur dalam lagi. Proses pipanisasi," terangnya.

Dari delapan sumur dalam tersebut, ada dua sumur dalam yang kualitas airnya kurang baik karena mengandung kapur.

Bahkan, warga membutuhkan pemeliharaan ekstra karena mesin pompa terkena kapur.

"Apabila nanti ada warga yang membutuhkan air bersih. Kami koordinasi dengan BPBD Karanganyar," ucapnya. (*)

Baca juga: Nahas, Petani di Blora Tewas Tersetrum Listrik Jebakan Tikus saat Berniat Memasang Saluran Air

Baca juga: Asap Pembakaran Jerami Kembali Teror Pengendara di Tol Pejagan-Pemalang, Tol Sempat Ditutup 15 Menit

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved