Berita Wonosobo

Penataan Kawasan Dieng Sampai Tahun Depan, Hati-hati Lalu Lalang Alat Berat

Penataan kawasan Dieng sebagai upaya pengembangan pariwisata di Provinsi Jawa Tengah sudah mulai berlangsung tahun ini.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Imah Masitoh
Pelaksanaan sosialisasi dan penandatanganan nota kesepakatan penataan kawasan Dieng, di Pendopo Syailendra, Rabu (9/8/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO- Penataan kawasan Dieng sebagai upaya pengembangan pariwisata di Provinsi Jawa Tengah sudah mulai berlangsung tahun ini.


Penataan dan pembangunan infrastruktur di kawasan dataran Dieng yang meliputi Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara diharapkan akan ebih menarik wisatawan datang.


Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyampaikan dukungannya terhadap penataan Kawasan Dieng, yang mana sebagain wilayah Dieng Wonosobo juga masuk dalam penataan.


"Ini menjadi satu hal yang positif bagi kemajuan wisata Dieng. Ini langkah awal menata wilayah kawasan Dieng untuk mulai diperbaiki yang akan menambah keindahan Dieng. Kalau sudah nanti akan mengarahkan wisatawan datang ke sini," ujarnya.


Pengerjaan penataan kawasan Dieng rencananya akan berlangsung selama 365 hari, dimana sudah berlangsung sejak 20 juli 2023 lalu, dan diperkirakan sampai 18 juli 2024 tahun depan.

Baca juga: Inspirasi Lomba Agustusan, Lomba Sepakbola Teropong di Karanggedang Banyumas Bikin Ketawa


Meski dilakukan penataan, namun dipastikan objek wisata di kawasan Dieng tidak dilakukan penutupan secara total.


"Jadi kepada para wisatawan yang mau ke Dieng aman, kita tidak tutup. Hanya saja agak terganggu karena adanya proyek, mungkin mobilitas kendaraan alat berat," ujar Bupati.


Sementara itu, Kusumawardhani selaku Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis, Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman, Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedikit menjelaskan teknis pelaksanaan penataan kawasan Dieng yang sedang berlangsung sekarang.


Dalam pelaksanaan pengerjaan penataan kawasan Dieng, akan dilakukan buka tutup parsial pada bagian-bagian tertentu yang sedang dilakukan pengerjaan.


"Wisatawan yang mau ke Dieng masih bisa tapi ada penutupan area secara parsial sehingga ada pembatasan. Kuota wisatawan kita serahkan ke pemerintah daerah. Jadi kita hanya mengatur buka tutup seperti apa, yang penting aman," jelasnya. 


Kusumawardhani menambahkan, proses penataan kawasan Dieng sudah melalui perencanaan yang matang mengingat Dieng masuk dalam kawasan cagar budaya nasional.

Baca juga: Wacana Geopark Dieng, Geosite Tersebar di Dua Kabupaten


Dalam pengerjaan penataan kawasan Dieng juga memiliki tantangan tersendiri, seperti kondisi geografis kawasan Dieng yang berkelok dan menanjak sehingga harus berhati-hati khususnya alat berat yang akan beroperasi.


Selain itu, kondisi cuaca yang tidak menentu di kawasan Dieng juga perlu strategi dalam pengerjaan penataan kawasan Dieng nantinya.


"Untuk selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan kita harus ada strategi tentunya. Pengawasan juga akan dilakukan baik dari pemerintah terkait maupun pihak-pihak kita," pungkasnya. (ima)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved