Berita Kudus

Persoalkan Transparansi Lelang Proyek Pemerintah, Warga Kudus Demonstrasi di Kantor Bupati

Tuntut transparansi lelang proyek pemerintah, warga Kudus gelar aksi demonstrasi di depan kantor bupati setempat.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: yayan isro roziki
Tribunbanyumas.com/Rifqi Gozali
Sejumlah warga menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Bupati Kudus, menuntut transparansi lelang proyek pemerintah, Kamis (3/8/2023). 

Tuntut transparansi lelang proyek pemerintah, warga Kudus gelar aksi demonstrasi di depan kantor bupati setempat.

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Sejumlah warga di Kabupaten Kudus menuntut lelang proyek pemerintah harus berlangsung bersih.

Tuntutan itu disuarakan saat mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Kudus, Kamis (3/8/2023).

Sejumlah warga membawa poster berisi protes. Di antara poster tersebut bertuliskan 'usut tuntas perusahaan yang lakukan monopoli, kerjakan kerjakan lebih dati 5 judul dan titik pekerjaan'.

Selain itu ada juga spanduk yang bertuliskan 'bongkar atas dugaan kongkalikong dalam penetapan pemenang tender pada proyek pekerjaan di dinas kesehatan'.

Dalam aksi tersebut ada warga membawa mengenakan topeng monyet sembari di lehernya terkalung tulisan pejabat rakus.

Ada juga peserta aksi yang mengecat tubuhnya berwarna silver dan di lehernya terkalung tulisan simbol kemiskinan.

"Ini momentum kami untuk aksi mengingatkan kepada mereka yang bermain untuk tidak melakukan perbuatan yang melanggar perundang-undangan," kata koordinator aksi Sururi Mujib.

Sururi mengatakan, dugaan adanya kongkalikong lelang proyek bisa dilihat dari hasilnya nanti.

Dia memastikan hasil dari proyek yang prosesnya diduga ada kongkalikong dipastikan kualitasnya jelek.

Dalam aksi tersebut para pengunjuk rasa setelah menggelar aksi di depan pendopo sempat keliling alun-alun.

Mereka juga membawa satu grup kelompok seni barongan. Setelah itu mereka juga menggelar aksi serupa di depan Dinas Kesehatan.

Sementara Kepala Kesbangpol Kudus Fitrianto mengatakan, sebelumnya pihaknya meminta agar mediasi.

Namun sejumlah warga tetap menghendaki adanya unjuk rasa turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi.

"Soal tuntutan itu belum bisa komentar, soalnya lenyanhkut teknis di dinas. Jadi di luar batasan kami," kata Fitrianto. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved