Berita Viral

Kapolres Gresik Respon Curhatan Emak-emak yang Anaknya 13 Kali Tak Lulus Ujian SIM

Beredar sebuah video seorang emak-emak curhat karena anaknya sudah 13 kali tidak lulus ujain praktik Surat Izin Mengemudi (SIM).

Penulis: Andra Prabasari | Editor: yayan isro roziki
TRIBUN
Diketahui seorang ibu tersebut bernama Marita Sani, yang pada Selasa (1/8/2023) ia mengantar anaknya tes SIM. Namun sudah menjalani tes sebanyak 13 kali sang anak tidak lulus-lulus. Kemudian ia berkeluh kesah dan tak ingin anaknya menjadi pemain sirkus gara-gara mengikuti ujian SIM tersebut. 

TRIBUNBANYUMAS.COM- Beredar sebuah video seorang emak-emak curhat karena anaknya sudah 13 kali tidak lulus ujain praktik Surat Izin Mengemudi (SIM).

Bahkan menurut pengakuannya ia juga meluapkan kekesalannya di kantor Satlantas Gresik Jawa Timur.

Diketahui seorang ibu tersebut bernama Marita Sani, yang pada Selasa (1/8/2023) ia mengantar anaknya tes SIM.

Namun sudah menjalani tes sebanyak 13 kali sang anak tidak lulus-lulus.

Kemudian ia berkeluh kesah dan tak ingin anaknya menjadi pemain sirkus gara-gara mengikuti ujian SIM tersebut.

Dalam video yang beredar Marinta akan melapor ke pak Kapolri atas kesulitan yang dialami.

"Saya mau lapor ke Kapolri, karena kenapa? Anak saya sudah 13 kali ikut ujian tidak lulus-lulus, ternyata himbauan pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan," ucap Marita dalam video.

"Anak saya sudah 13 kali gagal, dan saya tidak mau anak saya jadi pemain sirkus, jadi saya ngamuk-ngamuk di sana" lanjutnya.

Sementara itu, menurut Kasatlantas Polres Gresik AKP Agung Fitriansyah ada alasan mengapa ujian SIM dibuat sulit.

Rupanya hal tersebut dilakukan agar masyarakat yang lolos dan boleh memacu kendaraan di jalan benar-benar memiliki kompetensi mumpuni.

Jadi tingkat angka kecelakaan lalu lintas bisa ditekan.

"Sebab jalan itu merupakan daerah yang berbahaya. Naik motor, mobil, di situ ada namanya kecepatan. Kulit dan daging, bertemu aspal."

"Oleh karena itu, mengapa tak sembarang orang diberikan izin (SIM)," katanya yang dikutip dari TribunJatim.

"Jadi kita harapkan masyarakat juga tidak menilai salah ketika kita melakukan tes yang mereka anggap sulit. Namanya juga, seleksi. Kita buatnya tidak mengarang-ngarang karena ada tujuannya," lanjut Firman.

Untuk mempermudah para pemohon SIM, pihak Korlantas Polri juga menerbitkan buku yang berisi materi ujian SIM dan peraturan lalu lintas di jalan.

Sehingga tidak ada alasan lagi bagi masyarakat yang gagal mendapatkan SIM dan mengeluh ujiannya terlalu sulit. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved