Haji 2023

Pencarian Jemaah Haji Hilang Terus Dilakukan, Korban Dimensia dan Diduga Tak Pakai Tanda Pengenal

Pencarian dua jemaah haji Indonesia yang hilang di Tanah Suci terus dilakukan. Pencarian terasa sulit karena jemaah hilang mengalami dimensia.

Editor: rika irawati
AP Photo/Amr Nabil
Kabut air disemprotkan ke jemaah haji saat mereka berdoa di bukit berbatu yang dikenal sebagai Gunung Rahmat, di Dataran Arafah, dekat Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Selasa (27/6/2023). Seorang jemaah haji asal Majalengka, Jawa Barat, belum ditemukan setelah terpisah dari rombongan usai menjalankan ibadah armuzn di Arafah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MAJALENGKA - Pencarian dua jemaah haji Indonesia yang hilang di Tanah Suci terus dilakukan.

Upaya pencarian tersa sulit dimungkinkan karena dua jemaah haji tersebut mengalami dimensia atau linglung.

Belum lagi, yang bersangkutan diduga tak lagi memakai tanda pengenal.

Satu di antara jemaah haji yang hilang tersebut adalah Suharja, warga Majalengka, Jawa Barat.

Bupati Majalengka Karna Sobahi mencurigai, Suharja yang hilang di Arafah tidak menggunakan tanda pengenal.

Baca juga: Pencarian Dua Jemaah Haji Hilang Diperluas Hingga Jeddah, Jemaah Lain Gelar Yasinan

Informasi yang diterima dari keluarga, Suharja juga mengalami demensia sejak 3 tahun lalu.

"Jadi, semua identitas (curiga) dia lepas sendiri, kalau sudah tidak ada identitas, hilang kan sulit mengenal, apalagi orangnya hilang ingatan."

"Tapi, terus kami akan koordinasi dengan Daker Mekkah," ujar Karna saat ditemui dalam suatu acara di Lapangan GGM Majalengka, Jumat (14/7/2023).

Karna juga mengaku terus berikhtiar dan berdoa agar Suharja segera ditemukan.

"Saya sudah koordinasi dengan Kementerian Agama karena hilangnya di Arafah, mungkin Daker Mekah kesulitan tapi kita terus berikhtiar dan berdoa agar jemaah itu ditemukan," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Kemenag Majalengka Agus Sutisna mengabarkan hilangnya anggota jemaah haji itu saat pelaksanaan ibadah armuzna.

Jemaah haji tersebut terpisah dengan sang istri.

"Bukan hilang, belum ketemu. Yang bersangkutan belum ketemu setelah pelaksanaan ibadah armuzna."

"Jadi, dia terpisah dengan istrinya, karena dia berangkat suami istri," ujar Agus, Senin (10/7/2023).

Pihaknya terus berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, pihak berwenang dalam kasus tersebut.

"Sementara, upaya kita yang dilakukan, ini kan kewenangannya PPIH Arab Saudi."

"Mereka sudah mencari secara maksimal di lokasi armuzna."

"Sebab, SOP yang dimiliki oleh kita, ketika armuzna itu, pertama pihak PPIH Arab Saudi itu mengosongkan semua atau sterilisasi."

"Kemudian, diisi oleh jemaah dan terakhir disterilisasi lagi," ucapnya.

Baca juga: Alhamdulillah, Jatah Air Zamzam Jemaah Haji Indonesia Ditambah. Setiap Orang Terima 10 Liter

Agus berharap, jemaah itu cepat ditemukan dalam kondisi sehat.

Agus mengatakan, Suharja merupakan warga Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.

"Sampai hari ini belum ditemukan dan mudah-mudahan ditemukan dalam kondisi sehat."

"Kecamatan Bantarujeg, usianya sudah 70 tahun. Namanya Pak Suharja," jelas dia.

Agus menambahkan, bahwa Suharja sendiri diketahui mengidap penyakit dimensia atau linglung.

Suharja tercatat sebagai jemaah haji Kloter 10 dan tujuh hari ke depan rencananya dipulangkan ke Indonesia.

"Dia memang mengidap dimensia atau linglung lah."

"Dia masuk Kloter 10 dan belum dipulangkan. Sekarang kloter 10 sudah ada di Madinah dan tujuh hari ke depan akan pulang," katanya.

Proses pelaksanaan ibadah haji sendiri saat ini sudah selesai.

Sejak tanggal 4 Juli 2023 lalu, jemaah haji asal Indonesia satu per satu kloter sudah dipulangkan dari Arab Saudi. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kakek Suharja Jemaah Haji Asal Majalengka Belum Ditemukan, Bupati Karna Sobahi Mencurigai Hal Ini.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved