Berita Semarang
Manajemen Tentrem Temui Keluarga Wota Korban Meninggal Konser JKT48 di Semarang, Ini Kata Polisi
Manajemen Hotel Tentrem Semarang datangi keluarga korban tewas konser JKT48 di Semarang, polisi tegaskan kasus konser tanpa izin tetap berjalan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: yayan isro roziki
Manajemen Hotel Tentrem Semarang datangi keluarga korban tewas konser JKT48 di Semarang, polisi tegaskan kasus konser tanpa izin tetap berjalan.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Perwakilan hotel Tentrem Semarang mendatangi Keluarga Ahmad Arsyad Disky (17) remaja laki-laki yang meninggal dunia saat menonton konser JKT 48.
Pihak hotel Tentrem mendatangi rumah tersebut di Jalan Merbau Raya, Padangsari, Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (14/7/2023) sore.
Mereka datang satu rombongan kurang dari 10 orang dengan mengendarai tiga mobil.
Baca juga: Konser JKT48 di Mal Terkenal Semarang Tak Berizin, Seorang Penggemar Meninggal, Polisi Turun Tangan
Baca juga: Ayah Wota Menangis Minta Polisi Evaluasi Konser JKT48 di Semarang: Cukup Anak Saya yang Meninggal!
Baca juga: Penonton Tewas saat Konser JKT48 di Semarang, Polisi Periksa 8 Saksi
Perwakilan hotel tersebut diterima langsung oleh ayah korban Edi Sarjo bersama istrinya sekira pukul 16.04 WIB.
Tampak pula paman korban, Bayu Ariadi yang sejauh ini selalu menjadi juru bicara keluarga tersebut.
"Yang datang ke sini tadi GM Hotel Tentrem, petugas keamanan, dan petugas kesehatan saat konser," ucap Bayu.
Kedatangan pihak hotel untuk meminta maaf kepada pihak keluarga Ahmad Arsyad Disky (17).
Keluarga korban menerima permintaan maaf dari pihak hotel yang menjadi tempat lokasi konser.
Selepas kunjungan, pihak hotel Tentrem enggan memberikan keterangan.
Perwakilan hotel Tentrem mengarahkan untuk meminta keterangan kasus tersebut ke Polrestabes Semarang.
"Satu pintu saja nanti dari Polrestabes Semarang," ucap pria berambut cepak dan bertubuh tegap yang kenakan batik merah cokelat sembari enggan disebutkan identitasnya.
Perwakilan keluarga, Bayu, melanjutkan, kedatangan pihak hotel Tentrem untuk meminta maaf atas kejadian meninggalnya Ahmad Arsyad Disky (17).
"Terus mereka menceritakan kronologi di sana," katanya.
Kronologi yang dimaksud adalah dari korban pingsan lalu diberi pertolongan pertama meliputi pemberian oksigen hingga dibawa ke sebuah ruangan.
Di ruangan tersebut korban diberi pertolongan selama 10 menit selepas itu barulah dibawa ke RS Tlogorejo.
"Kami sudah ikhlas. Tidak ga ada masalah tidak mau tuntut macam-macam," katanya.
Kendati begitu, ibu korban masih ada perasaan mengganjal yakni belum tahu penyebab kematian korban.
"Tapi sudah ikhlas, ditutup saja karena kehendak Allah," bebernya. Keluarga juga sempat ditawari bantuan dari pihak Tentrem. Tawaran tersebut masih akan dirembuk oleh keluarga besar korban.
"Pihak Tentrem tawarin apa yang dibantu. Kita disuruh ketemu di sana. Kita sih tidak ada keinginan apa-apa, ya udahlah ikhlas," bebernya.
Terkait kelanjutan kasus, Bayu sudah diberi update oleh kepolisian terkait runtutan kejadian mulai korban datang ke lokasi pada pukul 10.20 WIB.
Korban ke acara Meet n great pukul 10.40 hingga korban pingsan pukul 16.00.
"Kami tidak membuat laporan kepolisian hanya memberikan keterangan."
"Polisi juga ingin bongkar makam untuk tahu sebab kematian tapi kita tidak mau ya udahlah kita ikhlas," terangnya.
Terpisah, Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang Iptu Andika Oktavian Saputra mengatakan, pertemuan tersebut merupakan permintaan dari pihak Tentrem sehingga difasilitasi.
Dalam pertemuan tersebut, pihak Hotel sudah menjelaskan terkait kejadian di sana.
"Kedua belah pihak saling memaafkan intinya keluarga tidak mempermasalahkan,"
Meski begitu, Iptu Andika menjelaskan, kasus tetap berjalan. Ada tambahan dua saksi yang telah diperiksa.
"Sudah ada saksi 10 saksi (yang diperiksa)" tandasnya. (Iwn)
Ada Kasus Kebakaran di Kota Lama, Pemkot Semarang akan Tinjau Ulang Pemanfaatan Gedung Cagar Budaya |
![]() |
---|
Bangunan Cagar Budaya di Kota Lama Semarang Terbakar, Lantai Dua Resto Sego Bancakan Hangus |
![]() |
---|
Pelaku Penculikan Siswa SD di Gunungpati Semarang Ditangkap, Pernah Lecehkan Anak-anak |
![]() |
---|
Fakta Baru Kematian Pemuda di Reservoir Siranda Semarang: Polisi Cari Dua Pria Misterius |
![]() |
---|
Kisah Lidiah Riyanti, Jadikan Gojek Ruang Perjuangan Hidup setelah Usaha Suami Gulung Tikar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.