Save Our Soccer Terima Aduan Dugaan Pungli di Seleksi Wasit Liga 1, PSSI Diminta Bentuk TIPF

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA – Seleksi wasit pemimpin pertandingan Liga 1 2023/2024 diduga diwarnai pungutan liar (pungli).

Calon wasit peserta seleksi ditarik Rp500 ribu hingga Rp1 juta untuk mendapat bocoran jawaban agar lolos seleksi.

Dugaan pungli ini diungkap Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali.

Akmal mengaku menerima informasi adanya pungli, langsung dari wasit-wasit peserta seleksi.

"Ya, yang pertama, mereka telah menyampaikan bahwa telah terjadi pungutan liar (pungli) ketika seleksi. Ada yang dimintai Rp500 ribu bocoran soal, ada paket Rp1 juta," kata Akmal saat dihubungi Tribunnews, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Digaji Besar dan Dijamin BPJS, Wasit Liga 1 dan Liga 2 Diminta Tak Main Mata dengan Mafia Bola

Dugaan kecurangan seleksi wasit ini menguat setelah didapati skor hasil tes sejumlah wasit dinyatakan sempurna.

"Kemudian, saya telisik. Ternyata, ada wasit-wasit yang mendapat nilai 100 untuk tes Law Of The Game (LOTG), padahal ini soal yang sulit."

"Kalau LOTG 7 wasit Liga 1 dapat 100 (poin) dan lima asisten wasit dapat 100, berarti, pemahaman mereka tentang LOTG ini luar biasa."

"Sementara, fakta di lapangan, dua pekan terakhir ini, wasit bikin salah, padahal LOTG dapat 100," sambungnya.

Akmal menyebut, wasit-wasit yang melapor kepada dirinya takut berbicara langsung ke publik.

Untuk itu, Akmal meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir melakukan langkah serius terkait masalah ini.

Satu di antaranya, membentuk Tim Independen Pencari Fakta (TIPF) guna mengecek kebenaran informasi yang dia terima.

TErmasuk, menjatuhkan sanksi kepada siapa saja yang terbukti terlibat di dalam kasus ini, sebagaimana janji Erick Thohir.

Sebelumnya, Erick Thohir yang juga menjabat ketua Komisi Wasit berjanji memberi hukuman berupa larangan beraktivitas seumur hidup kepada siapa saja yang melakukan pengaturan skor dan kecurangan lain di sepakbola Indonesia.

"Ditambah lagi, ada wasit-wati yang bilang, 'Bang saya percaya sama SOS untuk menyampaikan ini dan kami siap ngomong'. Tapi, mereka harus dilindungi karena sebelumnya, mereka yang bicara mafia dan sebagainya, malah mereka yang di blacklist," ujar Akmal.