Haji 2023

Angka Kematian Capai 533 Orang, Kemenag Imbau Jemaah Haji Sehat Irit Tenaga saat Amalan Sunah

Hingga Minggu (9/7/2023), tercatat ada 533 jemaah haji Indonesia meninggal dunia selama menjalankan prosesi haji di Tanah Suci.

Editor: rika irawati
Tribunnews.com/Rachmat Hidayat
Jenazah jemaah haji memasuki pintu Babussalam untuk disalatkan, Kamis (16/06/2023). Hingga Minggu (9/7/2023) pukul 09.47 WAS, ada 533 jemaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MAKKAH - Kabar duka masih datang dari jemaah haji Indonesia di Mekkah.

Hingga Minggu, 9 Juli 2023, pukul 09.47 Waktu Arab Saudi (WAS), tercatat ada 533 jemaah haji Indonesia meninggal dunia selama menjalankan prosesi haji.

Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah (Bimbad) Daerah Kerja (Daker) Makkah, KH Zulkarnain Nasution mengatakan, angka kematian jemaah Haji Indonesia mengalami peningkatan.

"Angka kematian terus meningkat, saat ini, 9 Juli 2023, jam 09.47 (waktu setempat), jemaah wafat sejumlah 533," kata Zulkarnain, dalam pesannya di Makkah, Arab Saudi, Minggu (9/7/2023).

Baca juga: Tiga Jemaah Haji Indonesia Hilang di Tanah Suci, Tim Pencari Menyisir RS hingga Kamar Jenazah

Ia pun mengimbau jemaah menjaga kondisi kesehatan mereka selama sisa waktu ibadah haji, sebelum pulang ke Tanah Air.

Di antaranya, selalu meminum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, juga mengonsumsi makanan yang dikirim melalui katering untuk memenuhi asupan nutrisi.

Kemudian, istirahat yang cukup agar tubuh kembali bugar dan tetap fit dalam menjalani ibadah, serta menghindari terik matahari secara langsung untuk mencegah tubuh mengalami heat stress.

"Mengimbau kepada jemaah haji agar tetap menjaga kesehatan dengan banyak minum air putih, mengonsumsi jatah katering, istirahat cukup, memakai APD (Alat Pelindung Diri) dan menghindari sengatan panas secara langsung," jelas Zulkarnain.

Selain itu, dirinya pun meminta jemaah untuk 'irit tenaga' dengan tidak melakukan ibadah sunnah, seperti umrah berkali-kali.

"Mengendalikan diri untuk tidak memforsir dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah yang melampaui kemampuan diri, seperti umrah sunnah berulang kali," papar Zulkarnain.

Baca juga: Cerita Sedih Zaenuri, Jemaah Haji Embarkasi Solo asal Demak: Berangkat Bareng Istri, Pulang Sendiri

Sebaliknya, jemaah diharapkan fokus saja pada amalan sunnah yang tidak memforsir tenaga, semisal salat sunnah hingga mengkhatamkan Al-quran.

"Dan lebih memfokuskan pada amalan-amalan sunnah yang lebih relevan, seperti mengkhatamkan Al-quran, salat sunnah, bersedekah, itikaf, dan lain-lain," tutur Zulkarnain.

Para jemaah, kata dia, diimbau melakukan ziarah ke situs sejarah di area Makkah saja dan disesuaikan dengan kemampuan.

"Membatasi ziarah ke tempat-tempat bersejarah di area Makkah sesuai kemampuan dan tidak melakukan perjalanan ke luar Makkah," saran Zulkarnain.

Saat ini, sebagian jemaah haji Indonesia memang masih menjalankan rangkaian ibadah haji di Kota Suci.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved