Belum Genap 5 Bulan Menjabat, Pengurus PSSI Pimpinan Erick Thohir Ditagih Utang Hampir Rp100 Miliar

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA – Belum genap lima bulan menjabat, pengurus PSSI di bawah pimpinan Erick Thohir telah ditodong tagihan utang hampir Rp100 miliar.

Utang tersebut merupakan peninggalan pengurus lama PSSI.

"Waduh, puluhan miliar, kisarannya tipis-tipis lah, hampir Rp100 miliar," ucap anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga saat ditemui di Stadion Madya, Senayan Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).

Menurut Arya, utang tersebut berasal dari berbagai tagihan.

Di antaranya, hotel penginapan timnas saat pemusatan latihan (TC), biaya tiket, hingga akomodasi seorang pemain naturalisasi.

Namun, Arya tidak menjelaskan siapa sosok tersebut.

Baca juga: Jamin Masa Depan Pemain Timnas dan Eks-Timnas, PSSI Bentuk Yayasan. Gandeng Mantan Pimpinan KPK

Hanya saja, kabar yang beredar, pemain naturalisasi yang dimaksud adalah Justin Hubner.

Justin Hubner batal dinaturalisasi lantaran ada laporan yang bersangkutan meminta uang namun tidak bisa disanggupi PSSI.

"Misalnya, urusan perhotelan, urusan ticketing, kami aja ditagih."

"Ada pemain naturalisasi, datang ke sini, diundang, dibilang, 'kamu bayar dulu ya'. Datang dia ke sini, dia bayar dulu, abis itu dia balik, enggak dibayar-bayar juga."

"Mau tiket akomodasi, semua ga dibayar. Dan, ada sesuatu yang dijanjikan untuk agen pemain juga, itu tak dibayar."

"Ya, harus dibayar ini, kalau enggak dibayarkan, dia enggak mau main."

"Karena itu dijanjikan sama yang lama (pengurus PSSI sebelumnya) maka kami harus lakukan," sambung Arya.

Arya Sinulingga mengisyaratkan bahwa beban utang yang harus dibayarkan ini berasal dari kepengurusan lama.

Sebelum dipimpin Erick Thohir, PSSI ada di bawah komando Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, pada periode 2019-2023.

"Kan kami belum pernah melakukan naturalisasi, membereskan iya, ini contoh-contohnya," tutur Arya Sinulingga.

"Jadi, mohon dimaklumi kenapa kami terpaksa bertahap bayarnya karena utangnya puluhan miliar, uang tak ada."

"Kami, PSSI ini, tak bisa menodong ketum (Erick Thohir), enggak bisa seperti itu, uangnya harus dicari, itu dari berbagai cara," kata Arya Sinulingga.

Baca juga: Mawut! PSSI Periode 2017-2019 Tak Miliki Pembukuan Keuangan, Penelusuran Dibantu IT

Arya Sinulingga menjelaskan, pada FIFA Matchday Maret 2023, PSSI harus memutar otak saat mendatangkan Burundi.

Contohnya, PSSI harus menjadi jasa jemput alternatif lain karena tagihan yang sebelumnya masih nunggak.

"Kayak kemarin, ada pertandingan-pertandingan, ada hak siar, tapi kan harus bayar juga untuk laga berikutnya. Kayak Burundi itu kan rugi karena menghadirkan mereka memang pakai daun? itu pakai apa?" ujar Arya Sinulingga.

"Dia (penyedia jasa travel) bilang, bayar utang dulu, terpaksa gue cari travel lain, Pak Erick minta begitu," sambung Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga berjanji, PSSI segera merampungkan permasalahan utang ini.

"Karena, itu konsekuensi kami jadi kami harus bertahap membayarnya," ucap Arya Sinulingga.

"Makanya, pak Erick ini selalu basisnya, setiap kegiatan, harus ada untung," kata Arya Sinulingga.

Kini, PSSI memprioritaskan membayar tagihan perangkat pertandingan pada turnamen mini timnas U-20 Indonesia pada medio Februari 2023.

"Misal, perangkat pertandingan, wasit (termasuk yang U-20 kemarin mini turnamen), itu jadi prioritas kami, walaupun ini masih bertahap," kata Arya Sinulingga.

"Tapi, Pak Erick sudah arahkan supaya kami mulai membayar utang tapi yang memang menyangkut hidup orang."

"Wasit yang belum dibayar dan perangkat pertandingan," ujarnya. (*)

Artikel ini sudah tayang di Bolasport.com dengan judul "PSSI Ditagih Utang Sampai Rp 100 Miliar, dari Mana Saja?".

Baca juga: Dengar Ledakan saat Melaju Santai di Tol Solo-Ngawi, Sopir Tronton Kaget Lihat Mobil di Kolong Truk

Baca juga: BREAKING NEWS: Emha Ainun Nadjib Cak Nun Dirawat di RSUP dr Sardjito, Disebut Pendarahan Otak