Kasus Inses Purwokerto

Kasus Inses Purwokerto, KPAI Sorot Fungsi Kemenag, Dinsos hingga BKKBN: Sangat Memprihatinkan!

Komisioner KPAI Dian Sasmita menyoroti peran Kemenag, Dinsos hingga BKKBN dalam kasus inses bapak dan anak kandung di Purwokerto yang belakangan viral

|
Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati
Komisioner KPAI, Dian Sasmita, di sela-sela acara seminar 'Upaya Pencegahan Kekerasan terhadap Anak Melalui Peningkatan Kapasitas Anggota HIMPAUDI' di Garden Hall Purwokerto, Rabu (5/7/2023). 

Pasalnya, guru spiritual yang diakui Rudi berasal dari Klaten, sudah meninggal pada 2011.

Diketahui, hubungan inses Rudi dengan anaknya, E, terjadi sejak 2013. Saat itu, E masih berumur 13 tahun.

Hubungan inses bapak anak di Banyumas itu berlangsung hingga 2021 dan menghasilkan 8 anak, dimana tujuh di antaranya dibunuh setelah dilahirkan.

Fakta terkait kematian guru spiritual Rudi diungkap Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi.

"Gurunya sudah meninggal sejak 2011," kata Agus melalui pesan singkat, Selasa (4/7/2023).

Dengan fakta ini, polisi pun meragukan pengakuan R. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, itu hanya sebagai alibi.

"Betul (kemungkinan hanya alibi), nanti akan kami dalami," ujar Agus.

Diberitakan sebelumnya, Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, Rudi menjalankan ritual hubungan dengan anak kandung atas saran dari seorang paranormal di daerah Klaten.

"Keterangan R, tahun 2011 merantau ke Klaten sebagai buruh bangunan."

"Ketemu seseorang di sana yang menurutnya sebagai paranormal," kata Edy saat pers rilis di Mapolres, Selasa (27/6/2023).

Rudi diberi saran oleh paranormal, apabila ingin kaya raya maka harus menjalankan ritual tersebut.

"Menurut dia, paranormal itu memberi saran kalau ingin kaya melakukan persetubuhan deng anak kandung. Kalau lahir, dikubur hidup-hidup sampai tujuh kali," ungkap Edy.

Seperti diketahui, Rudi mengaku melakukan perbuatan keji itu untuk ritual pesugihan atas perintah dari guru spiritualnya yang berasal dari Klaten, Jawa Tengah.

Bayi-bayi yang dilahirkan anaknya kemudian dibunuh dan dikubur di kebun dekat tempat tinggalnya, di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, sejak 2013 sampai 2021.

Namun, kenyataannya, setelah menjalankan seluruh ritual itu, R masih tetap miskin. (jti) 

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved