Berita Semarang

SCJ Eks Matahari Johar Semarang Bakal Ramai, Siap Tampung 500 Pedagang

Shopping Center Johar (SCJ) atau eks Matahari Johar bakal lebih ramai pedagang.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Suasana perdagangan di lantai 1 Shopping Center Johar (SCJ) atau eks-Matahari Johar, Rabu (14/6/2023). Pemkot Semarang akan memaksimalkan SCJ sebagai pusat perbelanjaan yang bisa menampung hingga 500 pedagang setelah kontrak pengelolaan pihak ketiga habis. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Shopping Center Johar (SCJ) atau eks Matahari Johar bakal lebih ramai pedagang.

Pusat perbelanjaan ini akan dimaksimalkan menampung pedagang yang berminat, setelah masa kontrak pengelola pihak ketiga habis.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, ada tujuh paguyuban beranggotakan 500 pedagang yang difasilitasi menempati SCJ.

Dari segi luasan, menurut Fajar, SCJ cukup menampung para pedagang tersebut.

Baca juga: Mulai Februari 2022, Gedung SCJ Kawasan Johar Semarang Direhab, Distaru Sudah Siapkan Rp 5 Miliar

Hanya saja, diakuinya, semua pedagang meminta ditempatkan di lantai 1 dan 2.

Namun, dia menegaskan, kewenangan penataan ada pada Disdag.

"Keputusan penataan di Disdag. Apalagi, aset sudah kembali milik pemkot. Para pedagang harus memenuhi aturan," kata Fajar, usai rapat koordinasi penataan SCJ, Jumat (16/6/2023).

Penataan, lanjut Fajar, akan dimulai dari lantai 1.

Jika dirasa sudah memadai, akan dilanjutkan ke lantai 2 dan seterusnya.

Luas los akan diberlakukan sama, yakni 1,5x2 meter.

Luas kios, seharusnya 2,5x4 meter. Namun, pihaknya tidak akan mengubah luasan kios yang ada saat ini, mengingat pemerintah tidak memiliki anggaran mengubah kios.

"Nanti, luasan los harus menyesuaikan, 1,5x2 meter. Kami tidak mengubah tata letak, hanya kami kurangi saja (luasannya)," ujarnya.

Baca juga: Tak Kunjung Ditempati Pedagang, Ratusan Lapak dan Kios Pasar Johar Baru Semarang Disegel Satpol PP

Lebih lanjut, Fajar mengatakan, pemerintah akan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, mulai dari melakukan pengecetan ulang hingga perbaikan kamar mandi.

Rencananya, penarikan retribusi akan mulai dilakukan pada Juli 2023.

"Kami ditarget, PAD (pendapatan asli daerah) Rp68 miliar. Itu target luar biasa. Maka, kami memasukan pedagang untuk aktif berjualan. Kami masukan dulu satu bulan, evaluasi. Kalau tidak (berjualan), kami keluarkan," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved